Informasi Tsunami Susulan tak Benar, Kapolda Imbau Warga tak Resah

- 23 Desember 2018, 15:39 WIB
PSX_20181223_153845
PSX_20181223_153845

PANDEGLANG, (KB).- Kapolda Banten Brigjen Pol Tomsi Tohir mengatakan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak resak dan panik menyikapi informasi adanya tsunami susulan. “Hasil koordinasi pihak Polda Banten dengan BMKG bahwa sampai dengan saat ini tidak terpantau tusnami susulan. Jadi boleh dikatakan informasi tsunami susulan itu tidak benar dan meresahkan masyarakat,” kata Kapolda seperti yang dirilis Bidang Humas Polda Banten melalui video instgaram. Sebelumnya, warga di pesisir Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang khawatir terjadi tsunami susulan sehingga mereka mengungsi ke lokasi ketinggian. "Saya dan keluarga disuruh mengungsi karena katanya mau ada gelombang besar susulan," kata Yohoh Himatusolihah, warga Cigondang, Kecamatan Labuan, Pandeglang, seperti dilansir kantor berita Antara, Minggu (23/12/2018). Menurut dia, warga yang sebelumnya bertahan atau pulang dari pengungsian kembali mengungsi setelah ada imbauan untuk menjauhi pantai. Ahmad Rifai, karyawan sebuah perusahaan di kawasan Anyer, Kabupeten Serang dihubungi secara terpisah menyatakan banyak warga yang mengungsi, apalagi setelah mendengar adanya sirine berbunyi. "Kalau warga sekitar perusahaan mengungsi, kalau saya siaga aja. Warga khawatir karena mendengar suara sirine," ujarnya. Heru, staf Humas Setda Pandeglang, yang saat ini berada di Carita menyatakan kondisi saat ini cukup mencekam, karena masyarakat ketakutan adanya tsunami susulan. Kondisi di lapangan mencekam. Warga berhamburan mengungsi ke Kecamatan Jiput dan lokasi ketinggian karena takut ada tsunami susulan. Sementara itu,Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik terkait isu yang beredar bahwa Gunung Anak Krakatau akan meletus dengan kekuatan besar. "Saat ini di masyarakat beredar isu Gunung Anak Krakatau akan meletus besar, ini klarifikasi Anak Krakatau masih dalam letusan yang sama belum menunjukan ke letusan besar," ujar Kabid Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Wawan Irawan di Bandung. Hasil pengamatan, analisis data dan visual instrumental hingga tanggal 23 Desember 2018, tingkat aktivitas Anak Krakatau masih tetap Level II atau waspada. Data tersebut menunjukan belum ada tanda-tanda yang mengarah pada letusan besar. (MH)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah