SERANG, (KB).- Sejumlah mahasiswa melakukan aksi galang koin untuk Rumah Sakit dr. Drajat Prawiranegara (RSDP) Serang, di Alun-alun Barat, Kota Serang, Senin (31/12/2018). Aksi tersebut menyusul pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum pegawai RSDP terhadap korban tsunami Selat Sunda. Mahasiswa terdiri dari beberapa organ seperti Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Ketua DPC GMNI Serang Adnan Fatoni mengatakan, kasus pungli tersebut sangat ironi. Bencana tsunami yang merenggut ratusan korban jiwa malah dimanfaatkan beberapa oknum untuk meraup untung dari hasil pungli. "Ironisnya, masih ada saja oknum-oknum yang memanfaatkan tragedi ini demi keuntungan dan kepentingan pribadinya. Contoh konkret yang ada di depan mata kita hari ini adalah terjadinya pungutan liar oleh pegawai RSUD Serang kepada korban bencana tsunami," katanya. Menurutnya, bangsa Indonesia dikenal dengan gotong royong dan kemanusiaan. Sehingga, saat mendengar adanya bencana, semua ingin ikut andil membantu korban. Namun, beberapa oknum yang melakukan pungli seolah sudah tidak punya rasa perikemanusiaan. "Terlihat jelas bahwa peri kemanusiaan sudah digadaikan demi memenuhi kebutuhan oknum rumah sakit tanpa memikirkan kondisi ekonomi yang tengah dialami oleh korban bencana. Hati nurani dikubur demi kepuasan pribadi," ucapnya.