Bayi Kembar Derita Gizi Buruk

- 11 Mei 2019, 22:30 WIB
bayi kembar derita gizi buruk
bayi kembar derita gizi buruk

KABAR miris datang dari dua bayi kembar berjenis kelamin perempuan asal Kecamatan Curug, Kota Serang bernama Nurhasifa dan Nurhasanah. Kedua bayi berusia tujuh bulan tersebut, menderita gizi buruk setelah lahir secara prematur.

Mendapat informasi tersebut, Lurah Curug Manis Anah bersama organisasi berbasis agama Islamic Relief Indonesia mengunjungi anak kembar penderita gizi buruk di Kampung Kerasikan, Kelurahan Curug Manis, Kecamatan Curug, Jumat (10/5/2019). Mereka memberikan makanan tambahan bagi kedua anak tersebut dan ibunya.

Lurah Curug Manis Anah mengatakan, Nurhasifa dan Nurhasanah tersebut menderita gizi buruk, karena kelahirannya yang prematur. Sebelumnya, anak dari pasangan Ahmad Sutiawan dan Surti tersebut, pernah dibawa ke rumah sakit. "Anaknya kembar, kena gizi buruk, karena kan lahirnya prematur dia itu," katanya kepada Kabar Banten, kemarin.

Ia menuturkan, Islamic Relief memberikan makanan tambahan susu kepada dua anak kembar tersebut dan pemberian makanan sehat untuk ibunya. "Ibunya juga diberikan makanan yang sehat," ujarnya yang baru dilantik akhir April lalu ini.

Ia menuturkan, mendapat informasi ada warganya menderita gizi buruk dari Puskesmas setempat. Ia mengatakan, kedua bayi kembar tersebut sudah didata dan tidak menutup kemungkinan masih ada penderita lainnya. "Dari info Puskesmas cuma dua itu yang sudah terdata. Tapi, kemungkinan masih ada," ucapnya.

Meskipun baru menjabat seminggu di Kelurahan Curug Manis, dia berkomitmen akan terus memantau keberadaan penderita gizi buruk sesuai dengan arahan Wali Kota Serang Syafrudin. "Iya saya baru seminggu sejak rotasi mutasi kemarin, tapi sesuai arahan lurah harus responsif," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, berdasarkan data Dinkes Kota Serang hingga 2019 ini, jumlah penderita gizi buruk bertambah dari semula 84 anak dengan kondisi gizi buruk menjadi 102 anak gizi buruk.

"Kalau menurut data dan informasi yang saya ketahui, itu ada sekitar 102 penderita gizi buruk di Kota Serang. Memang ini menjadi salah satu prioritas program Dinas Kesehatan untuk mengurangi angka tersebut," katanya.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Serang Ikbal mengatakan, sejatinya penyakit gizi buruk relatif cepat disembuhkan. Namun, yang sulit adalah ketika gizi buruk disertai penyakit lainnya, seperti kanker, jantung, dan lainnya.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah