Sakit Hati, Murid Habisi Nyawa Guru Ngaji

- 18 Mei 2019, 02:00 WIB
konpres kasus pembunuhan ustaz
konpres kasus pembunuhan ustaz

NASIB nahas dialami ustadz Samsudin (44). Ustadz di salah satu pesantren di Kampung Keramat, RT 02/02, Desa Dadu Agung, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang itu harus mengakhiri hidupnya secara tragis di tangan murid mengajinya sendiri, Romli Husen (32), warga Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, aksi sadis yang dilakukan Romli Husen ternyata dilatarbelakangi sakit hati karena korban tak memilihnya menjadi murid utama. Padahal, tersangka menginginkan gurunya untuk memberikan ilmu tarikat atau ilmu kebatinan secara langsung kepada Romli Husen.

"Pemicu utamanya yaitu sentimentil atau sakit hati kepada korban yang tidak menjadikannya murid utama saat mempelajari ilmu tarikat," kata Kapolsek Pabuaran AKP Yudha Hermawan saat ekspose di Mapolres Serang Kota, Jumat (17/5/2019).

Meskipun secara sadar telah mengakui perbuatannya, namun penyidik kepolisian tetap akan memeriksa kondisi kejiwaan tersangka. Sebab saat memberikan keterangan, tersangka sempat mengaku mendapatkan bisikan untuk melakukan perbuatan yang menyebabkan ustaznya itu tewas ditangannya.

"Secara fisik dia memang dinyatakan baik, tapi kita tetap akan memeriksa kejiwaannya. Kita akan konsultasikan ke dokter kejiwaan," ujar Kapolsek saat mendampingi Kapolres Serang Kota AKBP Firman Affandy ekspos di Mapolres.

Selain itu, kasus yang terjadi pada 2 April 2019 ini sudah diproses hingga pelimpahan berkas perkara tahap satu ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Serang. Sedangkan tersangka, masih diamankan di sel Mapolsek Pabuaran. "Nanti jika sudah tahap dua, akan kita informasikan kembali," tuturnya.

Baca Juga : Dianiaya Tamunya, Ustadz Asal Gunungsari Meninggal Dunia

Diketahui, peristiwa tragis ini bermula saat tersangka bertamu ke rumah korban pada Rabu (1/5/2019) sore. Karena sudah menjelang magrib, korban meminta agar tersangka menginap di rumahnya. Tawaran itu pun akhirnya diterima oleh tersangka. Kemudian pada pukul 18.00 WIB, tersangka masuk kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

Namun, tersangka secara tiba-tiba berteriak tanpa ada alasan yang jelas. Karena ingin memastikan kondisi murid ngajinya tersebut, korban kemudian masuk ke kamar mandi dan menenangkan tersangka. Selanjutnya, tersangka diberi makan oleh korban agar menjadi lebih tenang.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah