DLH Kota Serang Kesulitan Bersihkan Sampah Teluk Banten

- 20 Juli 2019, 16:00 WIB
sampah di teluk banten
sampah di teluk banten

SERANG, (KB).- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang kesulitan menyelesaikan persoalan sampah di Teluk Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Hal tersebut, karena minimnya sarana dan prasarana (sapras) DLH untuk membersihkan sampah di wilayah perairan.

Sekretaris DLH Kota Serang Tendian mengatakan, dalam membersihkan sampah di perairan dibutuhkan fasilitas pengangkut dan pengeruk sampah, seperti kendaraan berat dan perahu. Namun, DLH Kota Serang tidak memiliki fasilitas tersebut.

Meski demikian, jika sampah sudah terangkat ke daratan, hal tersebut sudah menjadi kewajiban DLH untuk mengangkutnya ke Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Cilowong.

"Kalau sampah sudah ada didarat, itu tugas kami yang akan mengambilnya, tapi kalau kami harus membersihkan Teluk Banten agak sulit, terkendala sarana dan prasarana," katanya kepada wartawan, Jumat (19/7/2019).

Ia menjelaskan, pesisir merupakan kewenangan kementerian. Meski begitu, DLH akan selalu siap jika ada pihak yang mengajak bekerja bakti membersihkan sampah di Teluk Banten. "Tugas kami adalah mencari sebanyak-banyaknya orang yang peduli terhadap lingkungan, cuma untuk membersihkannya ini kami enggak punya sarana," ujarnya.

Menurut dia, sampah di Teluk Banten sangat besar dan kemungkinan melebihi volume sampah di TPAS Cilowong. Bahkan, tutur dia, sudah membentuk daratan. Butuh sarana khusus berupa alat berat yang sudah dimodifikasi untuk mengangkat sampah tersebut.

"Di Teluk Banten itu yang sudah jadi pulau itu sampah terbesar di Kota Serang. Bahkan, kalau diangkat itu lebih besar dari Cilowong sampah plastiknya," ucapnya.

Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Rekonvasi Bhumi Nana Prayatna Rahadian menuturkan, persoalan sampah Teluk Banten tidak bisa diselesaikan hanya di hilirnya saja. Tetapi, harus diselesaikan dari hulu sampai hilir. Hal tersebut, karena sampah yang ada di Teluk Banten merupakan kiriman sampah rumah tangga dari permukiman di hulunya.

"Pengelolaan sampah harus dimulai dari permukiman. Di sana sampah harus kami reduksi habis, sehingga tidak ada lagi sampah ke hilir," katanya.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah