Kekurangan SDM, Puskesmas Pembantu di Kecamatan Cipocok Belum Terima Pelayanan

- 22 Januari 2020, 01:01 WIB

Akibat kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM), Puskesmas Pembantu (Pustu) Banten Girang di RSS Pemda, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Cipocok Jaya hingga saat ini belum bisa menerima pelayanan. Sebelumnya, sekitar enam bulan lalu, Pustu tersebut direnovasi guna memperbaiki sejumlah bangunan dan fasilitas yang kurang memadai.

Kepala Puskesmas Banjar Agung Rosidah mengatakan, pihaknya saat ini kekurangan SDM untuk mengisi dua Pustu yang ada. Sebab, saat ini petugas yang ada telah tersebar di beberapa Posyandu dan fasilitas kesehatan lainnya, sehingga Pustu Banten Girang belum bisa menerima pelayanan pasca direnovasi beberapa bulan lalu.

"Ada 19 personel di Puskesmas Banjar Agung. Sedangkan untuk posyandu saja ada 40 lebih, harus mengisi Posyandu, kemudian Pustu juga. Jadi masih kurang banyak kebutuhan personelnya. Karena kan yang lain sudah tersebar dengan petugasnya ke beberapa posyandu dan tempat lainnya," katanya, Senin (20/1/2020).

Baca Juga : Pasca Renovasi, Puskesmas Pembantu di Kecamatan Cipocok Belum Beroperasi

Selain itu, ia mengatakan, peralatan kesehatan di Pustu Banten Girang pun telah dibuang oleh petukang bangunan, yang melakukan renovasi gedung tersebut. Sebab, para petukang tersebut mengira peralatan kesehatan itu sudah tidak digunakan lagi.

"Jadi mereka mengira itu sudah tidak dipakai. Jadi dibuang semua bersama puing-puing bangunan. Padahal itu masih kami gunakan. Jadi sekarang tidak ada lagi alat-alat kesehatan," ujarnya.

Rosidah pun berharap, Pemkot Serang dapat menambah jumlah SDM yang saat ini kekurangan.

"Untuk fasilitas, nanti kami akan bawa dari Puskesmas maupun Pustu lainnya yang ada. Karena kan kami tidak bisa melakukan pengadaan dalam waktu dekat ini," katanya.

Sementara, Lurah Banjarsari Roni Rohimat meminta kepada Kepala Puskesmas Banjar Agung agar Pustu Banten Girang dapat segera beroperasi. Sebab, banyak masyarakatnya yang menjadikan Pustu tersebut sebagai salah satu tempat berobat terdekat.

"Mudah-mudahan di bulan Februari nanti Pustu bisa beroperasi. Karena kasian kalau warga saya harus jauh-jauh ke tempat lain untuk berobat," ucapnya.

Sementara, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang Mad Buang mengatakan, dirinya mendapat laporan dua Pustu yang berhenti beroperasi hingga berbulan-bulan. Hal tersebut tentu membuat masyarakat kesulitan untuk mengakes pelayanan kesehatan.

"Ada dua Pustu yang diadukan. Pertama saya datang ke Pustu yang ada di Jeranak, kondisinya sama dengan Pustu yang ada di Banjarsari ini, tidak terurus dan kondisinya memprihatinkan," ujarnya, usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pustu Banten Girang, Senin (20/1/2020).

Ia pun menyayangkan adanya Pustu yang dibiarkan terbengkalai selama berbulan-bulan. Menurut dia, keberadaan Pustu seharusnya dapat mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

"Memang mereka ini ternyata kekurangan SDM. Namun saya minta tetap dua Pustu ini harus dimanfaatkan untuk masyarakat. Dan Kepala Puskesmas mengaku siap. Awal Februari katanya sudah mulai dijadwal," tuturnya.

Apabila Februari kedua Pustu tersebut masih belum beroperasi, kata dia, pihaknya akan memberikan sanksi dan memanggil kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang untuk mempertanggungjawabkan.

"Kami akan panggil Dinkes, harusnya dalam melakukan pembangunan perlu perencanaan yang matang. Sehingga Dinkes tahu mana saja yang seharusnya dibangun," katanya. (Rizki Putri/Yandri)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah