Gubernur Banten Tugaskan Tim ke Belanda, Dokumen Sejarah Banten Siap Dibawa

- 24 Februari 2020, 10:00 WIB

SERANG, (KB).- Gubernur Banten Wahidin Halim menugaskan tim untuk meminta dokumen sejarah Banten yang tersimpan di Belanda. Rencananya, dokumen yang diminta akan disimpan di museum yang dibangun di Kawasan Banten Lama, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

Mantan Wali Kota Tangerang dua periode ini menuturkan, revitalisasi Kawasan Banten Lama masih terus berjalan. Ke depan akan ada fasilitas tambahan yang dibangun, berupa sebuah convention hall atau balai pertemuan dengan museum di lantai atasnya.

"Bikin convention hall, bisa untuk 4.000 orang atasnya buat ruang tamu. Museum Syekh Nawawi di atasnya, pusat kajian Islam juga museum sejarah Sultan (Maulana) Hasanuddin," tuturnya, akhir pekan kemarin.

Museum tersebut akan diisi dengan dokumen sejarah Banten yang tersimpan di Belanda. Karena itu, dia sedang mengutus tim untuk memintanya kepada instansi setempat.

"Saya tugaskan Pak Mufti Ali dan tiga orang teman. Saya berangkatkan dengan uang pribadi ke Belanda. Dokumen sejarah orang Banten harus dibawa ke sini. Budaya khas Banten mau saya angkat semua," katanya.

Keputusan meminta dokumen sejarah Banten dari Belanda dianggap penting, mengingat tersiar informasi bahwa dokumen tersebut akan dibuang.

"Enam kontainer dokumennya sama Belanda mau dibuangi. Saya enggak setuju karena itu dokumen sejarah. Jadi kita lagi memikirkan bagaimana membawa enam kontainer (dokumen sejarah) ke sini," ucapnya.

Setibanya di Banten, dokumen tersebut tak hanya akan disimpan di Museum Kawasan Banten Lama. Dokumen itu juga bisa dikaji dan dipublikasikan.

"Hasil mereka pulang akan diseminarkan juga. Nanti akan kita seminarkan, saya undang para rektor," katanya.

Akademisi UIN Sultan Maulana Hasanudin Mufti Ali membenarkan, dirinya ditugaskan Gubernur Banten untuk meminta dokumen sejarah Banten dari Belanda. Dirinya telah bertolak ke Belanda sejak 7 sampai 17 Februari 2020.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah