Selama Pandemi Covid-19, Penerimaan Zakat Melonjak Rp 611 Juta

- 29 April 2020, 13:30 WIB

SERANG, (KB).- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Serang menyebutkan, penerimaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) melonjak pada tiga bulan pertama 2020 atau selama adanya pandemi Corona Virus Disease (Covid-19). Peningkatan tersebut mencapai Rp 611 juta dibandingkan 2019 pada periode yang sama.

Ketua Baznas Kabupaten Serang Wardi Muslich mengatakan, penerimaan ZIS dari mulai Rabu (1/1/2020) sampai Selasa (31/3/2020) mencapai Rp 2,56 miliar. Capain tersebut meningkat dibanding 2019 pada periode yang sama hanya mencapai Rp 1,95 miliar.

Dengan demikian, kata dia, dibandingkan 2019, capain ZIS meningkat Rp 611 juta atau naik sekitar 31,35 persen. Jika ditambah penerimaan April sekitar Rp 3,4 miliar lebih. Sebab, jika dirata-rata dalam sebulan tercapai Rp 900 juta atau naik Rp 200 juta dibanding 2019.

"Kalau konsisten optimistis, tercapai target Rp 12,9 miliar,” ujarnya, Selasa (28/4/2020).

Ia mengungkapkan, kenaikan signifikan ZIS tersebut, didapat dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dan kecamatan. Sejak Rabu (1/1/2020) sampai Selasa (31/3/2020) capaian dari Disdikbud wilayah kecamatan se-Kabupaten Serang mencapai Rp 504 juta. Jika angka tersebut stabil, dia memperkirakan sampai akhir Desember akan tercapai Rp 2 miliar.

"Kenaikan ini berkat sosialisasi zakat oleh kami dan Disdikbud akhir 2019. Terima kasih kepada kadisdikbud yang sudah memberikan motivasi kepada kepala SD dan pengawas serta jajaran Dinas Pendidikan untuk membayar zakat," ucapnya.

Kemudian, infak untuk perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu) hingga Selasa (31/3/2020) mencapai Rp 327 juta. Jika stabil, hingga akhir Desember diprediksi akan tercapai Rp 1,3 miliar.

"UPZ instansi paling besar sampai Maret, adalah Dinkes Rp 232 juta. Kemenag Kabupaten Serang Rp 153 juta, RSDP Rp 153 juta, dan Disdikbud Rp 146 juta," tuturnya.

Ia menuturkan, pandemi virus corona (Covid-19) yang terjadi sejak awal Maret tidak memengaruhi penerimaan ZIS. Karena, setoran dan infak sudah dilakukan lewat bank.

“Walaupun sebagian masih ada yang langsung ke Baznas Kabupaten Serang,” katanya.

Ia memprediksi, yang mungkin akan terdampak akibat adanya wabah Covid-19 ini, yaitu penerimaan zakat fitrah. Sebab, anak-anak pada libur sekolah atau belajar di rumah sampai akhir tahun ajaran 2019/2020. Dalam penerimaan zakat langsung, pihaknya tetap akan melakukan protokol Covid-19. Sesuai imbauan pemerintah dan Baznas RI.

"Mudah-mudahan wabah virus segera diangkat oleh sang pencipta, agar kami bebas melakukan kegiatan tanpa dibayangi kekhawatiran," ujarnya.

Sementara, untuk dana ZIS yang sudah disalurkan, ucap dia, sampai Selasa (31/3/2020) Rp 1,188 miliar dari rencana anggaran Rp 11,924 miliar. Dengan demikian, baru tercapai 9,97 persen yang telah disalurkan. Jika ditambah dengan penyaluran rutilahu Rp 200 juta, maka jumlahnya menjadi Rp 1,388 miliar, ucapnya.

Kemudian, tutur dia, hari ini Selasa (28/4/2020) Baznas juga mendistribusikan secara simbolis dana hibah untuk insentif 435 orang pemandi jenazah yang masing-masing mendapat Rp 700.000, sehingga total Rp 304 juta. Bantuan kepada 435 warga terdampak Covid-19 secara ekonomi masing-masing Rp 500.000 total Rp 217 juta.

Bantuan kepada 1.000 orang terdampak Covid-19 berupa beras zakat fitrah, masing-masing 5 kilogram, bantuan alat pelindung diri (APD) melalui Dinkes Rp 20 juta, santunan yatim dan duafa 1.000 orang, bantuan untuk 50 panti asuhan, dan bantuan 250 orang pasukan kebersihan.

Sementara, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, zakat yang dihimpun oleh Baznas tersebut, sebagian besar berasal dari aparatur sipil negara (ASN) dan Kemenag serta di dalamnya ada para guru. Oleh karena itu, dia mengimbau kepada organisasi perangkat daerah (OPD), agar tetap mengoordinir kecamatan, puskemas, dan PGRI di kecamatan.

"Karena seperti yang pak ketua (Baznas) sampaikan ketika disosialisasikan lagi ke PGRI alhamdulillah di triwulan pertama naik Rp 600 juta. Ini alhamdulillah," katanya.

Kemudian, dia menyampaikan, untuk tahun ini gebyar zakat tidak dilakukan seremonial, karena kondisi pandemi Covid-19. Namun demikian, zakat tetap dikolektif oleh OPD masing-masing dan nantinya sekda yang secara teknis mengumpulkan ke Baznas.

Ia optimistis, target zakat 2020 akan bisa tercapai, meski dalam kondisi seperti saat ini. Terlebih, saat ini ada surplus capaian pada triwulan pertama.

"Harusnya tercapai seperti tahun kemarin Rp 12,5 miliar, sekarang target naik sedikit, jadi dengan melihat surplus di triwulan pertama, kalau ini konsisten. saya rasa harusnya tercapai target dan melebihi," tuturnya. (DN)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah