Dua Tahun Berturut-turut Berada di Posisi Tertinggi, 489.216 Warga Banten Menganggur

- 6 Mei 2020, 11:30 WIB

SERANG, (KB).- Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Banten pada Februari 2020 sebesar 8,01 persen atau sebanyak 489.216 penduduk. Dengan jumlah penduduk yang menganggur tersebut, Banten kembali menjadi daerah pengangguran tertinggi se-Indonesia dan menempati presentase di atas rata-rata nasional 4.99 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) Banten mencatat TPT tertinggi kedua ditempati Jawa Barat sebesar 7.69 persen, di bawahnya terdapat Maluku 7.02 persen, Kalimantan Timur sebesar 6.88 persen, Papua Barat 6.20 persen, Sulawesi Selatan 6.07 persen, Kalimantan Utara 5.65 persen, Kepulauan Riau 5.57 persen, Sulawesi Utara 5.57 persen, Aceh 5.42 persen, Sumatera Barat 5.22 persen, dan Riau 5.07 persen. Selain provinsi tersebut, TPT provinsi lain tercatat di bawah rata-rata nasional.

Angka pengangguran tertinggi se-Indonesia ini merupakan kali kedua ditempati Banten secara berturut-turut. Pada periode Agustus 2019 TPT Banten juga menjadi yang tertinggi dengan angka 8.11 persen.

Kepala BPS Banten Adhi Wiriana mengatakan, jumlah angkatan kerja pada Februari 2020 sebanyak 6,111 juta orang, turun 31.197 orang dibanding Februari 2019. Komponen pembentuk angkatan kerja adalah penduduk yang bekerja dan pengangguran.

"Pada Februari 2020, sebanyak 5,622 juta orang adalah penduduk bekerja dan sebanyak 489.216 orang menganggur. Dibanding setahun yang lalu, jumlah penduduk bekerja berkurang 54.606 orang, sedangkan pengangguran bertambah 23.409 orang," katanya, Selasa (5/5/2020).

Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) pada Februari 2020 tercatat sebesar 64,46 persen. Angka ini mengalami penurunan sebesar 1,73 persen poin dibandingkan Februari 2019. Penurunan disebabkan terjadinya pergeseran penduduk dalam angkatan kerja ke bukan angkatan kerja.

"Berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan TPAK antara laki-laki dan perempuan. Pada Februari 2020, TPAK laki-laki sebesar 83,30 persen dan TPAK perempuan hanya sebesar 44,95persen. Dibandingkan dengan kondisi setahun yang lalu, TPAK laki-laki dan perempuan masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,09 persen poin dan penurunan sebesar 3,60 persen poin," ujarnya.

Dilihat dari daerah tempat tinggalnya, TPT di perkotaan tercatat lebih tinggi dibanding wilayah perdesaan. Pada Februari 2020, TPT di wilayah perkotaan sebesar 8,16 persen, sedangkan TPT di wilayah perdesaan hanya sebesar 7,60 persen. "Dibandingkan setahun yang lalu, TPT di perkotaan meningkat sebesar 0,71 persen poin dan TPT di perdesaan turun sebesar 0,31 persen poin," ucapnya.

Sedangkan dilihat dari tingkat pendidikan, TPT paling banyak lulusan SMA yaitu sebesar 13,48 persen. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada tingkat SMK sebesar 13,13 persen. Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja tidak terserap terutama pada tingkat pendidikan SMK dan SMA. Penawaran pekerjaan lebih memilih mereka yang berpendidikan tinggi, ini terlihat dari TPT pendidikan tinggi yang cukup rendah sebesar 3,58 persen.

"Mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dapat dilihat dari TPT SD ke bawah sebesar 4,33 persen. Apabila dibandingkan kondisi setahun yang lalu, peningkatan TPT terjadi pada tingkat pendidikan menengah," tuturnya.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x