Dijadikan Tempat Isolasi Covid-19, Warga Rusunawa Menolak

- 22 Juni 2020, 07:00 WIB

SERANG, (KB).- Warga rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di Kampung Jenggot, Kelurahan Margaluyu, Kecamatan Kasemen, menolak rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Serang menjadikan tempat mereka sebagai tempat isolasi perawatan orang tanpa gejala (OTG).

Seorang warga yang tinggal di Rusunawa, Kuryadi, mengatakan, dia bersama warga lainnya menolak jika Rusunawa dijadikan tempat perawatan atau karantina bagi pasien Covid-19.

"Karena, di sini (Rusunawa) banyak anak-anak yang bermain dan rentan penularan Covid-19. Jadi kami sangat menolak itu," katanya, Ahad (21/6/2020).

Pada tower Rusunawa Margaluyu tersebut, kata dia, sebagian besar sudah ditempati warga. Bahkan, lebih dari 20 KK sudah menempatinya sejak beberapa waktu lalu. Sebagian mereka berasal dari kampung Rujak Beling, Kelurahan Margaluyu dan sekitarnya.

"Jadi mereka ini penduduk yang memang tempat tinggalnya langganan banjir, dan sudah cukup lama tinggal di sini (Rusunawa)," ucapnya.

Jarak dari tower satu dengan lainnya pun, kata dia, tidak terlalu jauh atau hanya beberapa meter saja.

"Jaraknya itu jauh, jadi kami khawatir kalau sampai Rusunawa ini dijadikan tempat untuk pasien Covid-19. Karena di Rusunawa ini juga berpenduduk, ada warganya dan kami merasa khawatir apabila pemkot menjadikan rusunawa ini sebagai tempat karantina," ujarnya.

Warga lainnya, Rahmat juga mengatakan hal yang sama, ia merasa khawatir apabila keluarga dan tetangganya tertular virus berbahaya seperti Covid-19.

"Jelas, kami pun ingin sehat dan selamat, kami punya keluarga yang harus dinafkahi dan kami merasa sangat khawatir, sehingga kami pun akan menolak," katanya.

Ia pun mengatakan, warga yang tinggal di Rusunawa Margaluyu tetap akan menolak rencana Pemkot Serang, meski pun pemerintah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Ia juga menyayangkan Pemkot Serang yang tidak melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada warga atas rencana penempatan pasien Covid-19 di Rusunawa.

"Apapun alasannya, kami akan menolak. Meski dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat, namun warga yang tinggal di rusunawa awam dengan protokol kesehatan. Selain itu, banyak anak-anak juga yang bermain di sekitaran rusunawa. Apalagi tanpa adanya sosialisasi kepada kami," ujar dia.

Jauh dari pemukiman

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang Ikbal mengatakan, Pemkot Serang menjadikan Rusunawa Margaluyu sebagai tempat isolasi, karena lokasinya yang jauh dari permukiman penduduk dan dirasa tepat.

"Pertama karena jauh dari rumah penduduk, kemudian masih kosong dan memang tepat," ucapnya.

Namun, dikatakan Ikbal, Rusunawa tersebut belum diketahui secara pasti kapan akan ditempati. Sebab, kebanyakan pasien ingin tetap melakukan perawatan secara mandiri, terutama pasien dengan status OTG.

"Mudah-mudahan saja tidak jadi ditempati, karena pasien juga kebanyakan tidak mau jauh dari keluarga," tuturnya.

Sementara, Juru bicara (Jubir) Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kota Serang W Hari Pamungkas mengatakan, belum mengetahui adanya penolakan dari warga Rusunawa Margaluyu. Sebab, sebelumnya warga Rusunawa sepakat apabila gedung itu dijadikan sebagai tempat isolasi asalkan mereka dipindahkan ke tower yang terpisah.

"Justru yang saya tahu itu warga Rusunawa menerima. Tapi mereka meminta supaya dipisahkan dari gedung tempat isolasinya. Jadi disana ada empat tower, itu mereka minta dipindah kalau tower tempat mereka tinggal itu digunakan sebagai tempat isolasi. Kalau memang menolak, kami akan sosialisasi ulang," ujarnya.

Ia juga menjelaskan, rencana penggunaan Rusunawa Margaluyu masih dalam kajian. Sebab, saat ini kebutuhannya belum mendesak dan pihaknya masih melihat perkembangan Covid-19 di Kota Serang.

"Bisa dikatakan masih belum urgent. Karena kami juga masih melihat tren perkembangan Covid-19," kata dia. (Rizki Putri/SJ)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah