Network
SERANG, (KB).- Pemprov Banten menunda sementara Pembangunan Pusat Distribusi Pangan (PDP) Provinsi Banten di Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang. Penundaan tersebut karena terdampak adanya pergeseran anggaran penanganan Covid-19 di Provinsi Banten.
Diketahui, Pemprov Banten akan membangun PDP yang berlokasi di Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang dengan luas lahan 10,33 hektare. Nantinya PDP akan dijadikan pasar induk provinsi untuk menyuplai berbagai kebutuhan pangan di Banten. Pembangunan beriringan dengan dibentuknya BUMD Agrobisnis.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Banten, Babar Suharso mengatakan, saat ini pembangunan PDP harusnya sudah masuk dalam tahapan konstruksi. Tahapan ini merupakan lanjutan dari land clearing yang sudah rampung.
"(Land clearing) sudah selesai TA (Tahun Anggaran) 2019," kata Babar saat dihubungi Kabar Banten, Selasa (23/6/2020).
Namun, pembangunan fisik belum bisa dilakukan karena pemprov harus melakukan pergeseran anggaran untuk penanganan Covid-19. Kepastian kelanjutan pembangunan masih menunggu anggaran tersedia.
"Baru selesai land clearing (cut and fill), terpaksa tertunda tidak bisa lanjut tahun ini karena kebijakan refocusing (pergeseran anggaran) Covid-19," ujarnya.
Bangunan yang rencana dibangun pada tahapan konstruksi meliputi pasar grosiran dan gudang logistik agro. Total anggaran yang dibutuhkan kemungkinan mencapai puluhan miliar. "Nunggu ketersediaan anggaran," ucapnya.
Dia menilai, PDP yang dibangun memiliki harapan positif untuk berkembang. Salah satunya didukung oleh terus bertambahnya lahan pertanian di Banten.
"Dari sisi kepentingan bisnis BUMD, semakin luas lahan produksi pertanian maka akan semakin memberi peluang untuk memiliki/menguasai stok bahan pangan," ucapnya.
Sebelumnya dia menjelaskan, PDP memiliki beberapa fungsi bagi Provinsi Banten. Pertama, menjaga ketersediaan bahan pokok dan barang penting lain, termasuk komodi produk di Banten. "Jadi stok segala stok," tuturnya.
