Penjualan Hewan Kurban di Banten Diprediksi Turun 30 Persen

- 24 Juni 2020, 13:21 WIB

SERANG, (KB).- Dinas Pertanian Provinsi Banten memprediksi adanya penurunan penjualan hewan kurban pada Hari Raya Iduladha 1441 H. Penurunan tersebut antara lain dampak dari pandemi Covid-19.

“Kami memprediksi adanya penurunan penjualan hewan kurban sekitar 20-30 persen,” kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid saat berbincang pada siaran pagi radio Serang Gawe FM dan Kabar Banten dengan tema “Pandemi Covid-19, Seberapa Aman Daging Kurban Kita”, Rabu (24/6/2020).

Agus menjelaskan indikasinya terlihat dari permintaan order pada H-30. “Tahun lalu satu bulan pada Rumah Potong Hewan (RPH) sudah banyak order, sekarang belum banyak. Demikian pula geliat-geliat di tempat lapak, izin tenda lapak, tidak semarak tahun lalu. Apakah itu sebagai parameter terjadinya penurunan, saya pikir ya. Ini dampak daya beli masyarakat yang menurun,” kata Agus.

Meskipun prediksi ada penurunan, namun pihaknya tetap mempersiapkan stok hewan kurban sebagaimana kondisi normal dengan acuan kebutuhan tahun lalu.

“Daripada menghitung angka kurang, pas di lapangan berubah. Kami tetapi menyiapkan stok hewan kurban seperti kondisi normal,” katanya.

Ia memprediksi kebutuhan hewan kurban di Provinsi Banten sebanyak 67.878 ekor, terdiri atas 13.168 ekor sapi, 1.138 ekor kerbau, 28.722 ekor kambing, dan 24.790 ekor domba.

“Kebutuhan paling besar berada di wilayah Tangerang raya yakni Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangsel,” ujar Agus.

Berkenaan dengan kegiatan kurban. Agus mengatakan pihaknya telah mengeluarkan surat edaran pada 17 Juni 2020 yang ditujukan kepada kepala dinas yang menangani fungsi peternakan. Surat edaran berkenaan dengan kegiatan kurban dalam situasi wabah bencana nonalam.

“Pelaksanaan penjualan hewan kurban harus memperhatikan mitigasi risiko kegiatan kurban. Saat penjualan hewan kurban harus menerapkan protokol kesehatan. Yakni jaga jarak, dilakukan di tempat yang izin bupati/walikota, hygiene personal. Penjual, pekerja dan pembeli melengkapi dengan alat pelindung diri dengan memakai masker selama di tempat penjualan, menggunakan lengan panjang, setiap cuci tangan pakai sabun dan pembersihan di lokasi lapak penjualan hewan kurban.

Agus mengatakan untuk pasokan hewan kurban, seratus persen dipasok dari Banten yakni kerbau dan kamping. Sedangkan domba dan sapi masih sebagian dipasok dari luar Banten.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah