Upaya yang bisa dilakukan Pemkot Serang, ujar dia, dengan cara menggiatkan kembali kearifan lokal (tradisi) berbasis keagamaan, seperti shalawatan, marhaban, muludan di masjid yang bisa menjadi daya tangkal terhadap paham radikalisme.
"Kegiatan itu menumbuhkembangkan daya tangkal di masyarakat terhadap paham dan gerakan radikalisme," ujarnya.
Sementara Wali Kota Serang Syafrudin mengakui, jika potensi kerawanan Kota Serang cukup tinggi terhadap paham radikalisme. Namun, mayoritas bukan warga asli Kota Serang.
"Tinggi, tapi bukan orang Kota Serang. Dari luar," katanya.
Untuk pencegahannya, ujar dia, Pemkot Serang harus membentuk FKPT tingkat Kota Serang. Supaya, kegiatan radikalisme dan terorisme dapat dipantau dan dicegah.