KABAR BANTEN - Saat seseorang menampilkan dirinya dengan harta kekayaan, kekuasaan, dan lainnya dengan niat menyombongkan diri, itu merupakan hal yang dilarang karena bersifat riya.
Apalagi, jika tujuannya negatif, ingin pamer dan menyindir orang lain, bahwa mereka tidak memiliki apa yang dia miliki, tentu merupakan hal yang haram lagi-lagi itu merupakan golongan riya.
Namun, ingat! Anda perlu memahami konteks dari riya itu seperti apa, bukan berarti semua yang ditampilkan ataupun ditunjukan kepada orang lain atas apa yang dilakukannya adalah riya.
Baca Juga: Tes Psikologi: 7 Pertanyaan Sederhana Ini Bisa Ketahui Warna Aura yang Sesuai dengan Dirimu
Habib Ja'far menjelaskan, banyak orang yang sering salah faham perihal riya.
"Kalau ada yang menampakkan sedekah, dan mengumumkannya, pasti di anggap sebagai riya, padahal belum tentu," ujar Habib Ja'far.
Lebih lanjut, Habib Ja'far mengungkapkan, bahwa dalam surah Al-Baqoroh ayat 271, menampakan atau tidak menampakan sama saja yang penting tidak menimbulkan riya, karena riya kondisi di hati, bukan pada sesuatu yang ditampakkannya.
Baca Juga: Komisi I Dorong Pilkades Kabupaten Serang Segera Dilaksanakan Oktober, Hanya Tanggal Ini yang Kosong
"Ada orang yang menampakan niatnya untuk memotivasi orang lain agar ikut bersedekah atau membuka donasi, misal di suatu platform dan ngajak orng lain, itu bukan riya, dan gak mungkin juga kalau niatnya seperti itu jika tidak ditampakan," kata Habib Ja'far.
Untuk itu, jika niatnya untuk memotivasi dan mengajak untuk bersedekah atau dalam kebaikan lainnya, termasuk masjid, saat mengumumkan atau menampakkan, bukan berarti riya.
Begitupun sebaliknya, jikalau tidak ditampakan, namun dalam hati merasa dia hebat, maka itu masuk dalam kategori riya.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Film Barat Terbaru yang Akan Tayang Awal Hingga Pertengahan Oktober 2021
"Misalnya, ia membantu seseorang dan tidak ditampakkan, namun dalam hatinya merasa kalau tidak dibantu ini orang, maka mati nih orang, Anda bukan hanya sombong atau riya, Anda juga sirik karena ngerasa rezeki orang tergantung Anda," ujar Habib Ja'far.
Lebih lanjut, Habib Ja'far menjelaskan, yang jadi problem adalah jika masjid benar mengumumkan kas puluhan juta, namun orang-orang sekitar kelaparan.
Maka itu adalah tugas Anda semua sesama manusia untuk dapat mensejahterakan orang-orang sekitar.
Baca Juga: Perceraian Tak Disukai Sang Pencipta, Bagaimana Hukum Seorang Anak Meminta Orang Tua Bercerai?
"Mesjid harus ngurusin juga kesejahteraan orang sekitar, karena dahulu, bahkan Nabi untuk mensejahterakan banyak orang, Nani membangun selain Mesjid dengan sumpa tempat untuk ngasih, tempat tinggal makan dan ngurusi kesejahteraan orang-orang disekitar masjid," ujar Habib Ja'far.
Untuk itu, bagi Anda yang berkecukupan dan memiliki harta berlebih, bukan hanya membangun Masjid, banyak hal lain yang dapat Anda lakukan, termasuk bersedekah pada tetangga-tenagga sekitar Anda.
Baca Juga: Kecocokan Jodoh Weton Kamis Pahing dengan Kamis Wage Menurut Primbon Jawa: Lancar Rezeki, tapi...
"Allah katakan dalam hadits kursi, bahwa ibadah yang langsung persembahannua ke Allah adalah memasukan rasa bahagia ke hati orang lain, dengan sedekah salah satunya," ungkap Habib Ja'far.
Demikian penjelasan mengenai makna dari sifat riya.***