Bulan Puasa Ramadhan Makin Maju, Lebih Cepat 10-12 Hari Setiap Tahunnya, Terungkap Ternyata Ini Penjelasannya

20 Februari 2022, 23:05 WIB
Ilustrasi bulan puasa Ramadhan yang semakin maju setiap tahunnya yakni sekitar 10-12 hari, yang terungkap dari penjelasan tentang penanggalan kalender Masehi dan Hijriah. /Pixabay

KABAR BANTEN-Datangnya bulan puasa Ramadhan sebentar lagi, bahkan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada Sabtu, 2 April 2022.

Jika melihat tahun sebelumnya, bulan puasa Ramadhan jatuh pada Selasa, 13 April 2021.

Begitu pun di tahun-tahun sebelumnya yang biasanya ditetapkan pemerintah melalui sidang isbat Kementerian Agama.

Dari penanggalan kalender Masehi, nampak bulan puasa Ramadhan selalu maju setiap tahunnya.

Baca Juga: Doa Niat Mengqadha Puasa Ramdhan di Bulan Rajab, Bisa Sekaligus Puasa Senin dan Kamis, Dapat Pahala Berlipat?

Diikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber, terungkap kenapa bulan puasa Ramadhan selalu maju setiap tahunnya.

Dalam sistem penanggalan pada Kalender Hijriah, didasarkan pada perubahan frase bulan dari bulan penampakan hilal atau bulan sabit tipis ke hilal berikutnya.

1 periode hilal sama dengan 1 periode sinodis bulan, lamanya adalah 29,5306 hari.

Namun berbeda dengan Kalender Masehi, Kalender Bulan biasanya digunakan untuk keperluan ritual agama dan tradisi. 

Kedua kalender tersebut, sama-sama terdiri dari 12 bulan.

1 tahun Hijriah memiliki 12 periode sinodis bulan atau 354,366 hari, dibulatkan menjadi 354 hari atau 355 hari untuk tahun kabisat.

Sedangkan Kalender Masehi, didasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari dari satu titik tertentu yang disebut solstis atau equinox kembali ke titik itu. 

Sementara, lama perjalanan bumi mengelilingi Matahari adalah 365,2422 hari disebut tahun tropis, dibulatkan menjadi 365 hari atau 366 hari untuk tahun kabisat.

Dengan perbedaan jumlah hari dalam satu tahun Hijriah dan Masehi itulah yang menyebabkan selalu maju setiap tahunnya.

Baik pelaksanaan ibadah Ramadhan, perayaan Idul Fitri, dan Idul Adha selalu maju 10-12 hari dari tahun sebelumnya.

Selisih 10 hari lebih maju terjadi, jika tahun Kalender Hijriah adalah tahun kabisat dan tahun Kalender Masehi adalah tahun biasa atau tahun basit (pendek). 

Itulah perbedaan yang membuat bulan puasa Ramadhan selalu datang lebih awal setiap tahunnya.

Sehingga, kita tidak pernah merasakan hari pertama puasa di tanggal yang sama maupun saat Idul Fitri dan Idul Adha. 

Baca Juga: Bolehkah Puasa Rajab, tapi Masih Punya Utang Puasa Ramadhan?

Sistem penanggalan memakai bulan sebagai acuan, disebut Penanggalan Bulan (lunar atau qamariyah). 

Kalender Jepang juga memakai periodisitas penampakan bulan. 

Namun Kalender China dan Yahudi, memadukan sistem penanggalan matahari dan bulan secara bersamaan atau menggunakan sistem penanggalan Matahari-Bulan (Luni-Sonar).***

Editor: Yadi Jayasantika

Tags

Terkini

Terpopuler