KABAR BANTEN - Dai lulusan Al-Azhar Mesir Habib Geys bin Abdurrahman Assegaf menanggapi soal fenomena Citayam Fashion Week.
Habib Geys bin Abdurrahman Assegaf meminta umat islam agar tidak ikut-ikutan Citayam Fashion Week.
Sebaliknya, Habib Geys bin Abdurrahman Assegaf mengajak umat islam melestarikan tradisi-tradisi baik di Indonesia yang sesuai dengan syariat.
Baca Juga: Baim Wong Menangis dalam Konferensi Pers, Tarik Pengajuan Merek Citayam Fashion Week
Hal ini disampaikan Habib Geys melalui akun instagramnya @habibgeysofficial, Rabu 27 Juli 2022.
Unggahan Habib Geys itupun dibagikan oleh penceramah kondang tanah air Ustaz Abdul Somad (UAS) melalui instagramnya.
"Lagi ramai soal Citayam Fashion Week. Kita sebagai umat islam sudah punya tradisi yang luar biasa," kata Habib Geys.
Habib Geys menyebutkan beberapa tradisi yang dimaksud.
"Satu, tradisi salat berjamaah di masjid, dua tradisi berzikir berjamaah, tiga tradisi majelis taklim," ujar Habib Geys.
Selanjutnya tradisi santunan anak yatim, tradisi peringatan hari besar islam.
"Ada maulid nabi, isra mikraj, ada nisfu sya'ban, muharaman," ucapnya.
"Nah, tradisi-tradisi yang baik ini harus kita lestarikan," kata Habib Geys.
Menurutnya, umat islam tidak perlu ikut-ikutan dengan tradisi yang kebablasan.
"Kita enggak perlu mencontoh tradisi yang kebablasan. Kita punya tradisi di negara ini yang sesuai dengan syariat agamanya Allah," katanya.
"Maka kita enggak perlu ngikutin tuh model begitu," ujarnya menambahkan.
Dirinya mengajak umat islam agar menjaga tradisi baik yang selama ini diwariskan oleh para ulama salaf.
"Enggak perlu ada nanti ya, fashion week masjid, fashion week majelis taklim, itu enggak perlu," tuturnya.
Baca Juga: 10 Golongan Umat Nabi Muhammad yang Jadi Teman Iblis di Neraka, Siapa Saja?
"Kenapa? karena kita punya orang tua, punya salaf-salaf yang luar biasa yang sudah mengajarkan kita tradisi-tradisi yang baik," ucapnya lagi.
Diketahui Citayam Fashion Week ditutup sementara oleh pihak kepolisian para Rabu 27 Juli 2022 menyusul adanya keluhan masyarakat dan pengguna kendaraan akibat kemacetan di kawasan tersebut.***