1549852

7 Wabah Thaun dalam Peradaban Islam, Kejadian Ketiga di Masa Ibnu Zubair, 7.000 Orang Meninggal Setiap Harinya

- 2 Oktober 2021, 12:26 WIB
Ilustrasi Covid-19, penyakit menular yang bisa menyebabkan kematian yang juga pernah terjadi di zaman Rasulullah yakni wabah thaun.
Ilustrasi Covid-19, penyakit menular yang bisa menyebabkan kematian yang juga pernah terjadi di zaman Rasulullah yakni wabah thaun. /Pixabay

KABAR BANTEN - Penyakit menular yang bisa menyebabkan kematian seperti virus Corona atau Covid-19, juga pernah terjadi di zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Salam yang bernama Wabah Thaun.

Sebagai salah satu penyakit mematikan di zaman Rasulullah Shallallahu, Wabah Thaun bisa menjadi pelajaran penting bagi umat Islam, khususnya Indonesia di masa pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini.

Wabah thaun adalah penyakit mematikan di zaman Rasulullah, yang dibawa oleh Xenopsella Cheopis (kutu anjing), berasal dari darah tikus.

Baca Juga: Sejarah Vaksin Pertama, Senjata Biologis Saat Dunia Hadapi Wabah Ini, Siapa Penemunya?

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber, berikut 5 kejadian besar Wabah Thaun yang terkenal dalam peradaban Islam.

Dalam kitab Al-Adzkar, Abu Hasan al-Madaini mengatakan, kejadian besar Wabah Thaun yang terkenal dalam peradaban Islam ada lima.

Berikut 7 Wabah Thaun dalam peradaban Islam:

1. Wabah Thaun Syirawaih, yang terjadi di Madinah pada masa Rasulullah Saw pada tahun keenam Hijriyah.

2. Wabah Thaun Amawas, di zaman Umar bin Khatab yang ada di Syam, dan kejadian itu ada sekitar 25.000 orang meninggal dunia. 

3. Wabah Thaun yang terjadi pada masa Ibnu Zubair, pada bulan Syawal tahun 69 Hijriyah. Kejadian ini selama 3 hari. 

Dalam kejadian ini, 7000 orang meninggal setiap harinya, termasuk di dalamnya kematian putra Anas bin Malik sebanyak 83 orang. 

Pendapat lain mengatakan 70 orang. Lalu putra Abdurrahman bin Abi Bakar sebanyak 40 orang.

4. Wabah  Thaun yang terjadi pada bulan Syawal tahun 87 Hijriyah. 

5. Wabah Thaun yang terjadi pada tahun 131 Hijriyah bulan Rajab dan bulan Ramadhan. Yakni, di Sikkatul Mirbad, tiap harinya terdapat 1000 orang menjadi korban. 

6. Wabah  Thaun di Kufah yang terjadi pada tahun 5 Hijriyah. Dalam kejadian ini, termasuk meninggalnya al-Mughirah bin Syu’bah.

7. Wabah Thaun al-Asyraf, yang berarti mulia dikarenakan di dalamnya yang meninggal dunia orang-orang mulia.

Kemudian tidak menimpa wabah Thaun di Madinah dan Makkah kecuali hanya sekali saja.

Dijelaskan dalam Al-Quran surah Yunus ayat 57. Allah SWT berfirman:

“Wa idzaa maridtu fa huwa yasyfiin.”

Artinya: 

“Dan apabila aku sakit, Dialah (Allah) yang menyembuhkan aku.” (QS. Yunus: 57).

Baca Juga: 4 Alasan Enggan Divaksin Covid-19, Salah Satunya Tidak Percaya Virus Corona, Ini Dampak yang Bisa Ditimbulkan

Jadi apapun wabah atau virus mematikan, datangnya dari Allah dan hanya Allah yang dapat menyembuhkannya.***

Editor: Yadi Jayasantika


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah