إِنَّا كُنَّا نَعْتِر عَتِيرَة فِي الْجَاهِلِيَّة , وَإِنَّا كُنَّا نُفْرِع فَرَعًا فِي الْجَاهِلِيَّة
“Sesungguhnya kita mengadakan (di bulan Rajab) Atirah waktu jahiliyah dan dahulu kami mengadakan fara' waktu jahiliyah.”
Sederhananya, Atiroh merupakan seperti adat Rajaban (di Indonesia) namun versi orang -orang Arab.
Namun, Atiroh terjadi bukan karena faktor waktu di bulan Rajab, melainkan ketika sebelum datangnya Nabi Muhammad SAW membawa ajaran Islam.
Sehingga, ajaran murni Islam yang dibawa memang mengingatkan bahwa sesuatu yang didasarkan tidak berdasarkan mencari ridho Allah tapi karena faktor lain, maka itu sudah dianggap seperti Musyrik.
Apabila orang itu sudah dikategorikan Musyrik, maka itu adalah dosa besar sebelum ia mau bertaubat sesungguhnya.
Oleh karena itu Atiroh yang dilakukan di bulan Rajab oleh orang Arab hanya tinggal cerita sebagai pelajaran bagi umat Islam selanjutnya.***