Bulan Puasa Ramadhan Makin Maju, Lebih Cepat 10-12 Hari Setiap Tahunnya, Terungkap Ternyata Ini Penjelasannya

- 20 Februari 2022, 23:05 WIB
Ilustrasi bulan puasa Ramadhan yang semakin maju setiap tahunnya yakni sekitar 10-12 hari, yang terungkap dari penjelasan tentang penanggalan kalender Masehi dan Hijriah.
Ilustrasi bulan puasa Ramadhan yang semakin maju setiap tahunnya yakni sekitar 10-12 hari, yang terungkap dari penjelasan tentang penanggalan kalender Masehi dan Hijriah. /Pixabay

Kedua kalender tersebut, sama-sama terdiri dari 12 bulan.

1 tahun Hijriah memiliki 12 periode sinodis bulan atau 354,366 hari, dibulatkan menjadi 354 hari atau 355 hari untuk tahun kabisat.

Sedangkan Kalender Masehi, didasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari dari satu titik tertentu yang disebut solstis atau equinox kembali ke titik itu. 

Sementara, lama perjalanan bumi mengelilingi Matahari adalah 365,2422 hari disebut tahun tropis, dibulatkan menjadi 365 hari atau 366 hari untuk tahun kabisat.

Dengan perbedaan jumlah hari dalam satu tahun Hijriah dan Masehi itulah yang menyebabkan selalu maju setiap tahunnya.

Baik pelaksanaan ibadah Ramadhan, perayaan Idul Fitri, dan Idul Adha selalu maju 10-12 hari dari tahun sebelumnya.

Selisih 10 hari lebih maju terjadi, jika tahun Kalender Hijriah adalah tahun kabisat dan tahun Kalender Masehi adalah tahun biasa atau tahun basit (pendek). 

Itulah perbedaan yang membuat bulan puasa Ramadhan selalu datang lebih awal setiap tahunnya.

Sehingga, kita tidak pernah merasakan hari pertama puasa di tanggal yang sama maupun saat Idul Fitri dan Idul Adha. 

Baca Juga: Bolehkah Puasa Rajab, tapi Masih Punya Utang Puasa Ramadhan?

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah