Masjid Agung Al Azhar Jakarta Akan Menjadi Wisata Religi di Indonesia, Inilah Sejarah Singkatnya

- 13 Maret 2023, 11:00 WIB
Ilustrasi terkait sejarah Masjid Agung Al-Azhar Jakarta yang akan menjadi wisata religi di Indonesia.
Ilustrasi terkait sejarah Masjid Agung Al-Azhar Jakarta yang akan menjadi wisata religi di Indonesia. /Tangkapan layar/YouTube Tarbiyah3D Ptiq

KABAR BANTEN - Ketika kita berkunjung ke Jakarta dan melintas di jalan Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan tentu akan melihat bangunan ikonik besar seperti di Timur Tengah dengan kubah berbentuk bawang yang sangat menarik perhatian masyarakat yaitu Masjid Agung Al Azhar.

Terdapat sejarah berdirinya Masjid Agung Al Azhar ini yakni pada tahun 1950-an, mantan presiden Soekarno menjadikan beberapa kawasan elit di Jakarta sebagai kompleks pemukiman dengan konsep satelit yaitu perumahan dengan fasilitas lengkap didalamnya.

Pada perkembangannya, kebutuhan akan tempat beribadah umat muslim mulai meruak di wilayah tersebut

Baca Juga: Masjid Raya Syekh Zayed Solo Menjadi Tempat Wisata Religi Baru di Kota Surakarta

Maka untuk memenuhi kebutuhan itu dibangunlah di atas tanah kosong sebuah masjid yang dikenal dengan Masjid Agung Kebayoran.

Untuk mengetahui informasi tentang sejarah panjang berdirinya Masjid Agung Al Azhar, sebagaimana dikutip Kabar Banten melalui channel youtube Tarbiyah3D Ptiq, berikut ini ulasan tentang Masjid Agung Al Azhar.

Masjid Agung Al Azhar mulai dibangun pada 19 November tahun 1953 dan rampung pada tahun 1958.

Gagasan pembangunan Masjid Agung Al Azhar ini diprakarsai oleh 14 tokoh partai Masyumi, Masjid Agung ini berada di bawah naungan Yayasan Pesantren Islam(YPI)

Diketahui Yayasan Pesantren Islam (YPI) ini sekaligus menaungi sekolah Al Azhar yang berada di dalam satu kompleks dengan Masjid Agung Al Azhar.

Pada mulanya Masjid Agung Al Azhar ini bernama Masjid Agung Kebayoran, penamaan Al Azhar pada masjid itu sendiri karena terinspirasi dari Imam Besar Al-Azhar dari Mesir yaitu Syekh Mahmud Syaltout saat berkunjung pada tahun1960.

Beliau sangat terkesan akan kemegahan bangunan madjid tersebut sehingga memberi usul agar masjid itu dinamai Al-Azhar.

Nama tersebut diberikan sebagai bentuk pengakuan atas peran dan ketokohan Abdul Malik Karim Amrullah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Buya Hamka.

Diketahui bahwa Buya Hamka merupakan seorang Imam Besar masjid, ulama sekaligus aktivis islam yang dianugerahi gelar dokter kehormatan oleh Universitas Al-Azhar, Kairo Mesir pada tahun 1959.

 

Beliau dinilai mampu membawa Masjid Agung Al Azhar sebagai pusat dakwah dan kebangkitan muslim di indonesia.

Tidak hanya sebagai tempat beribadah, masjid ini juga menjadi pusat kegiatan sosial dan keislaman.

Pada masa pemerintahan orde baru, Masjid Agung Al Azhar akhirnya mulai membangun lembaga pendidikan formal, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga Universitas.

Selain itu Masjid Agung Al Azhar juga tercatat sebagai Masjid dengan predikat modern pertama yanga ada di indonesia.

Pasalnya Masjid Agung Al Azhar ini dilengkapi dengan sejumlah fasilitas publik untuk menunjang gerakan dakwah.

Beberapa fasilitas tersebut seperti perpustakaan, ruang kuliah, ruang kelas lengkap dengan asrama serta klinik kesehatan.

Masjid Agung Al Azhar telah dikukuhkan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta sebagai salah satu situs tapak sejarah perkembangan Kota jakarta.

Tidak hanya itu saja, Masjid Agung Al Azhar yang berdiri di atas tanah seluas 43.755 meter persegi mendapatkan perlindungan sebagai cagar budaya nasional yang diberikan pada tanggal 19 Agustus 1993.

Daya tampung Masjid Agung Al Azhar ini mampu menampung hingga 10.000 jemaah memiliki arsitektur gaya Timur Tengah.

Hal itu terlihat dari karakteristik bagunannya bisa dilihat dari berbagai poin yang diambil dari Universitas bernama serupa yakni Universitas Al-Azhar di Mesir.

Pada bangunan Masjid Agung Al Azhar terdapat kubah besar utama serta menara yang menjulang tinggi yang melambangkan makna kekuasaan kebesaran Sang Maha Pencipta.

Warna pada bangunan Masjid Agung Al Azhar ini lebih banyak didominasi warna putih yang merupakan sebuah simbol kesucian dan keagungan.

Baca Juga: Cocok Untuk Bulan Madu, Ini 7 Tempat Wisata Konsep Pulau Pribadi di Indonesia, Nikmati Berlibur dengan Tenang

Selain itu di Masjid Agung Al Azhar terdapat tangga di empat penjuru masjid sebagai salah satu ciri khas dari Masjid Agung Al Azhar

Sebelum pengunjung memasuki area dalam Masjid, akan menapaki sejumlah anak tangga terlebih dahulu, hal itu semakin menambah kesan anggun pada Masjid Agung Al Azhar.

Sebelum Masjid Istiqlal di bangun, Masjid Agung Al Azhar pernah menyandang predikat masjid terbesar di Kota Jakarta.

Bagungan Masjid Agung Al Azhar ini terdiri atas dua lantai, pada lantai pertama digunakan sebagai ruang serba guna yang difungsikan untuk fasilitas publik.

Sedangkan ruang utama atau tempat ibadah pada Masjid Agung Al Azhar berada di lantai dua.

Selain itu Masjid Agung Al Azhar juga dijadikan sebagai pusat pendidikan yang dilengkapi oleh beberapa fasilitas.

Diantara fasilitas itu antara lain tempat wudhu, sarana ibadah, kamar mandi atau toilet, kamera pengawas, kantor sekertariat, lapangan sepak bola, taman, tempat parkir, lift untuk penyandang disabilitas dan yang lainnya.

Pada area ruang utama ibadah, pengunjung akan merasakan kesan minimalis pada ornamen kaligrafi dengan berbagai warna menghiasi keseluruhan bangunan.

Deretan jendela kayu dengan kaca patri yang mengelilingi dinding Masjid Agung Al Azhar menjadi suatu kesatuan yang terlihat indah, hal itu dapat memberikan pencahayaan alamiah pada bagian dalam masjid.

Pada bagian puncak kubah utama Masjid Agung Al Azhar terdapat lukisan kaligrafi lafadz Allah dengan dikelilingi oleh kaligrafi Asmaul Husna yang terkesan indah dan menawan.

Masjid Agung Al Azhar ini merupakan akulturasi budaya antara Arab Saudi dan Mesir yang difungsikan sebagai pusat kegiatan dakwah dan sosial termasuk acara pernikahan dan kegiatan sosial lainnya.

Pada awalnya kegiatan ibadah dan dakwah di Masjid Agung Al Azhar ini hanya diikuti oleh masyarakat Kebayoran Baru saja.

Namun pada saat ini banyak jamaah Masjid Agung Al Azhar yang datang berkunjung
dari berbagai lapisan masyarakat.

Baca Juga: Terlanjur Melanggar Sumpah Atas Nama Allah? Begini Cara Menebusnya Kata Ustadz Abdul Somad dan Buya Yahya

Banyak juga pengunjung yang datang dari luar daerah Jakarta seperti Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor dan yang lainnya.

Pada saat ini bangunan Masjid Agung Al Azhar ini menjadi ikon nama besar Al-Azhar yang memiliki banyak cabang di seuruh wilayah Indonesia.

Itulah informasi tentang sejarah singkat Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, semoga informasi ini bermanfaat.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: YouTube Tarbiyah3D Ptiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah