Si kakek penjual pisang melihaku dengan seksama dari mulai kaki hingga kepala.
"Kok Eneng berubah" ujar si kakek.
"Iya tadi pulang dulu kek!"
Tidak ku katakan kalau aku lupa, setelah aku membayar harga pisang, ku selipkan satu lembaran merah disaku bajunya.
"Jangan neng kan pisang kakek sudah diborong!".
Tangannya menahan tanganku, tapi tetap kutinggalkan disakunya.
Baca Juga: Benarkah Jawaban Solat Istikharah Melalui Mimpi? Begini Jawaban Buya Yahya
Dari kisah Kakek penjual pisang ini tentu ada pelajaran yang berharga si kakek begitu setia pada janjinya pisangnya mau dibeli orangpun dia tolak karena dia sudah janji, dan dia menungguku kebayang kalau aku tidak balik lagi mungkin dia akan terus menunggu.
Untuk itu kita mesti hati-hati jangan asal janji sekiranya kita akan ingkar janji karena janji adalah hutang.
Ingatlah disetiap janji kita karena janji adalah hutang, semoga kisah dari kakek penjual pisang ini bermanfaat dan menjadikan diri kita semakin bijak.***