Hari Penerbangan Internasional, Penumpang Masih Komplain soal Keamanan 

- 8 Desember 2017, 15:30 WIB
penerbangan
penerbangan

TANGERANG, (KB).- Tepat pada 7 Desember 2017 kemarin diperingati sebagai Hari Penerbangan Internasional. Dirjen Perhubungan Udara, Agus Santoso pun meninjau langsung ruang kontrol GMF di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. Ia menjelaskan di mata internasional, penerbangan Indonesia mengalami pasang surut. Terutama dalam segi keamanan. "Naik turun dan banyak yang komplain terkait safety," ujar Agus saat dijumpai di GMF Bandara Soetta, Kamis (7/12/2017).
Agus menyebut penerbangan Indonesia sempat terpuruk di kancah dunia pada medio 2014. Dan dalam kurun waktu tahun 2017 ini berhasil bangkit. "Sekarang urutan Indonesia dalam segi penerbangan ada di posisi ke-55, sebelumnya menukik tajam di angka 151," ucapnya. Ia menyatakan jajarannya sebagai regulator akan berkonsentrasi terkait keamanan dalam penerbangan.
Pihaknya bersinergi secara gencar - gencaran bersama operator seperti para maskapai dan pengelola Bandara guna meningkatkan kualitan penerbangan. "Ini kami lakukan untuk bisa bersaing di level dunua. Dan pastinya dapat meningkatkan gairah ekonomi untuk negeri ini. Nyawa penumpang sangat berharga, makanya kami komit soal keamanan," kata Agus.
100 Pilot Dites Urine
Sementara itu terkiat insiden terciduknya pilot senior maskapai Lion Air yang mengkonsumsi narkoba membuat Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menginstruksikan untuk dilakukan pemeriksaan urine kepada seluruh pilot dan awak kabin pesawat. Pemeriksaan tersebut dalam rangka penyempurnaan sampling yang dilakukan maskapai. Sehingga penerbangan di Indonesia lebih aman.
"Saya minta kepada pihak maskapai untuk menscreening pilot - pilotnya, saya minta dalam hal ini untuk disempurnakan samplingnya. Karena yang dipakai itu sampling region, hanya dilakukan di tempat - tempat yang riskan," ujar Agus. Ia menjelaskan secara profesional pilot memenuhi ketentuan, tapi di luar itu kelakuan yang bersangkutan sangat melakukan dan mengancam dunia penerbangan. Oleh karena itu pihaknya menekankan untuk 100 persen crew pesawat diperiksa.
"Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab kami kepada para penumpang," ucapnya. Disinggung soal pencabutan lisensi apa kah akan dicabut, ia menyatakan akan menunggu hasil dari BNN. "Nantinya apa kah hasilnya recovery atau tidak, setelah itu baru kemudian kami putuskan untuk mencabut lisensinya. Tapi untuk sekarang sudah kami lakukan unfit kepada yang bersangkutan," kata Agus.
Seperti ramai diberitakan, pilot maskapai Lion Air berinisial MS (48) pada Senin (4/12/2017) malam diperiksa polisi lantaran diduga mengunakan narkotika. hal ini diketahui saat penggeledahan kamar hotel tempat menginapnya di Kupang.  Penerbang yang tersandung narkoba tersebut merupakan pilot senior yang telah bekerja di Lion Air sejak tahun 2014. Dan mempunyai catatan kesehatan, serta sikap dan prilaku yang baik. (DA)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x