Warga Kota Tangerang Sweeping Truk Tanah

- 8 Mei 2019, 01:45 WIB
truk tanah di tahan dishub kota tangerang
truk tanah di tahan dishub kota tangerang

TANGERANG, (KB).- Geram dengan eksistensi truk tanah atau kendaraan berat yang sering melintas, warga Kota Tangerang menggelar aksi sweeping di dua titik jalan yang dilintasi kendaraan berat tersebut, Selasa (7/5/2019).

Berdasarkan pantauan, aksi warga berlangsung di Pasar Kebon Besar Batuceper dan Pintu Air Jurumudi. Warga tampak berorasi sambil membentangkan poster atau kardus bertuliskan kekesalannya terhadap truk tanah yang melintas. Walaupun dikawal petugas Kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang, warga tetap memberhentikan truk tanah yang melintas di dua lokasi tersebut secara paksa.

Koordinator Aksi di Pasar Kebon Besar, San Rodi mengatakan, warga merasa dirugikan dengan aktivitas truk tanah. Pasalnya, lalu lalang truk mengakibatkan lingkungan tercemar dan membahayakan pengendara.

"Ketika kendaraan ini lalu lalang sangat kotor dan berdebu. Kalau hujan sering kecelakaan. Motor jatuh bahkan memakan korban jiwa," ujar San Rodi saat ditemui di Pasar Kebon Besar.

Selain itu, menurut dia, truk tanah yang melintas di siang hari melanggar Peraturan Wali Kota (Perwal) Tangerang No 30/2012 tentang Operasional Truk Tanah yang hanya memperbolehkan Truk ini melintas pukul 20.00 WIB hingga 05.00 WIB. "Kami minta kepada truk besar ini tidak lagi melintasi jalan ini disiang hari sampai malam," tuturnya.

Sementara itu, Koordinator Aksi di Jurumudi, Mubarok mengungkapkan bahwa para warga mendukung implementasi Perwal tersebut. Selain itu, ia juga mendorong petugas Kepolisian dan Dinas Perhubungan untuk gencar melakukan sosialisasi dan penindakan kepada truk tanah sehingga terhindar dari aktivitas Transformers ini.

"Kita mendukung terkait Perwal itu, agar petugas tidak diem. Harus dilakukan langkah selanjutnya sehingga diberikan sanksi. Intinya kami sangat menolak lintasan ini untuk Transformers," paparnya.

Menurutnya, truk tanah yang melintas di kawasan tersebut untuk menunjang bahan baku tanah untuk pembangunan proyek di Bandara Soekarno-Hatta dan Pantai Indah Kapuk (PIK). "Berdasarkan hasil di lapangan, sopir-sopir truk mengaku membawa tanah untuk proyek-proyek di bandara dan PIK," tukasnya.

Tahan 18 truk tanah

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x