Hampir Setahun Pandemi Covid-19, Pekerja dan Pelaku Usaha Tumbang, Pendapatan Hilang Rp1.000 Triliun

29 Desember 2020, 09:00 WIB
uang ilustrasi /

 

KABAR BANTEN - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa mengungkap, dahsyatnya dampak pandemi Covid-19, dengan merinci pendapatan yang hilang akibat pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020 atau hampir setahun .

Bencana non-alam, pandemi Covid-19 tersebut, membuat daya beli masyarakat anjlok dan pendapatan yang hilang baik secara langsung dan tak langsung mendekati Rp1.000 triliun.

Rincian kehilangan daya beli masyarakat akibat pendapatan yang hilang secara langsung mencapai Rp374,4 triliun dan sisanya adalah pendapatan masyarakat yang hilang secara tidak langsung.

Baca Juga : Usai Libur Natal, Kota Tangerang dan Tangsel Kembali Zona Merah Covid-19

Pendapatan yang hilang secara langsung disebabkan penurunan jam kerja di sektor industri dan pariwisata, dengan utilisasi hanya 50 persen.

Sedangkan pendapatan masyarakat yang hilang secara tidak langsung yang berasal dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) karena mereka kehilangan pasar.

“Inilah yang jelas mengapa konsumsi rumah tangga menurun,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharo Monoarfa dalam jumpa pers akhir tahun secara virtual dipantau di Jakarta, Senin, 28 Desember 2020.

Baca Juga : Indonesia Resmi 'Lockdown' Sementara WNA Mulai 1 Januari 2021

Dikutip dari Antara, Suharso Monoarfa menyebut kehilangan 50 persen jam kerja berdampak langsung pada penghasilan yang juga berkurang 50 persen.

“Akibatnya, yang biasanya beli di UMKM makanan, itu karena pandemi, dan kedua karena tidak ada uang ekstra, maka mereka (UMKM) kehilangan pasar,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas itu dalam jumpa pers secara fisik yang diadakan di Bali.

Baca Juga : WOW! 35 Tahun Melegenda, Kue Balok Babakan Pandeglang Terjual Hingga 80 Kilogram per Hari

Lebih lanjut ia menjelaskan, tingkat utilisasi industri selama pandemi turun menjadi 55,3 persen dari sebelum pandemi mencapai 76,3 persen. Sementara itu dampak pandemi, lanjut dia, menyebabkan total 29,12 pekerja terdampak.

Rinciannya, kata dia, pengangguran mencapai 2,56 juta orang, bukan angkatan kerja karena Covid-19 mencapai 760 ribu, dan sementara tidak bekerja karena Covid-19 mencapai 1,77 juta. Sedangkan, penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja mencapai 24,03 juta orang.***

Editor: Kasiridho

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler