Kabar Gembira!, Tiga Perusahaan Asal Jepang akan Relokasi Pabriknya ke Indonesia

28 Februari 2021, 20:11 WIB
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita saat bertemu Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji. Menperin menyampaikan bahwa tiga perusahaan asal Jepang akan merelokasi pabriknya dari China ke Indonesia. /Dokumen Kemenperin

KABAR BANTEN - Terkait fenomena kebijakan beberapa negara yang merelokasi pabriknya dari China ke negara lain, perusahaan asal Jepang pun dikabarkan juga melakukan relokasi ke negara lain, khususnya Indonesia.

“Dari total tujuh perusahaan multinasional, terdapat tiga perusahaan asal Jepang yang akan merelokasi pabriknya dari China ke Indonesia, yaitu Panasonic Manufacturing (senilai USD30 juta), Denso (USD138 juta), dan Sagami Indonesia (USD50 juta),” ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangan pers Kemenperin, Ahad, 28 Februari 2021.

Selain itu, kata dia, salah satu perusahaan asal Jepang, Toyota Group, menyatakan minatnya berinvestasi di Indonesia sebesar USD2 miliar.

Kemudian, perusahaan asal Jepang tersebut juga berkomitmen untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi karbon dengan memproduksi mobil hibrida dan listrik.

Baca Juga: HUT ke-28 Kota Tangerang, Gubernur Banten Ajak Semua Pihak Gotong Royong, Ini Yang Diharapkan Arief Wismansyah

Menperin menyampaikan, Indonesia dan Jepang terus berupaya meningkatkan kerja sama ekonomi yang komprehensif, khususnya di sektor industri. Sinergi ini diharapkan membawa dampak positif dalam membangkitkan gairah usaha di tengah pandemi Covid-19.

“Kami mendorong agar para pelaku industri Jepang dapat aktif berinvestasi di Indonesia. Apalagi, Pemerintah Indonesia bertekad menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan memberikan kemudahan izin dan berbagai insentif yang menarik,” ujar Menperin saat melakukan pertemuan dengan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, beberapa waktu yang lalu.

Baca Juga: Meski Pandemi Covid-19, Investasi di Provinsi Banten Tahun 2020 Tumbuh Positif

Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji berharap peningkatkan kerja sama Indonesia-Jepang dapat mewujudkan banyak hal positif.

“Contohnya pandemi Covid-19 saat ini, tantangan kita bersama untuk saling berbagi kearifan,” tuturnya.

Guna mengatasi masalah ekonomi, kedua negara akan terus bergandengan tangan baik bagi kemajuan Indonesia maupun revitalisasi perekonomian Jepang dengan memanfaatkan kekuatan masyarakat Indonesia khususnya generasi muda.

“Untuk membuat hubungan yang saling menguntungkan, kami selalu menanamkan semangat untuk bisa bermanfaat baik bagi masyarakat Indonesia maupun Jepang. Kami juga berupaya mendukung aktivitas perusahaan Jepang di Indonesia,” ujar Kenji.

Baca Juga: Tertarik Investasi di Kabupaten Lebak, Pengusaha Korea Temui Apindo Lebak

Menurut dia, Jepang dan Indonesia memiliki ikatan sejarah tersendiri yang begitu kuat, terlepas dari kenyataan bahwa Indonesia merupakan kekuatan perekonomian besar di kawasan sebagai anggota G20.

“Selain itu, dengan adanya sekitar 2.000 perusahaan Jepang di Indonesia, Jepang selama ini turut berkontribusi besar bagi kemajuan perekonomian Indonesia, seperti melalui penciptaan lapangan kerja dan perluasan ekspor,” ujar Kenji.

Baca Juga: Pulihkan Ekonomi, Pemprov Banten Usulkan Pengembangan Kota Baru ke Pemerintah Pusat

Sementara itu, Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto mengemukakan, pihak Indonesia dan Jepang sepakat akan melakukan kerja sama di bidang pengembangan sektor industri melalui program New Manufacturing Industry Development Center (New MIDEC).

Program itu berisikan kerangka proyek kerja sama yang meliputi enam sektor strategis, yaitu industri otomotif, elektronik, kimia, tekstil, makanan dan minuman, serta logam.

Program New MIDEC akan dilaksanakan pada tujuh bidang lintas sektor yang meliputi metal working, mold & dies, welding, energy conservation, SME development, export promotion, dan policy reforms.

Baca Juga: Prangko Seri Vaksinasi Covid-19 Resmi Diluncurkan, Menkominfo: Negara Sigap Perangi Pandemi

“Menindaklanjuti hal tersebut, Kemenperin telah mengusulkan sektor otomotif untuk menjadi sektor pertama (quick win program) pada proyek kerja sama dengan pihak Jepang, melalui dua pilot project, yaitu SME Development dan Mold & Dies,” ujar Eko.

Hingga saat ini, Ditjen KPAII Kemenperin telah menyampaikan dokumen Technical Arrangement (TA) Concept for Automotive SectorTerms of Reference (TOR) SME Development for Automotive Industry, dan TOR Mold and Dies kepada pihak METI Jepang. 

“Pada prinsipnya, Jepang menerima konsep proposal dari Kemenperin,” ujar Eko.***

Editor: Kasiridho

Sumber: Kemenperin

Tags

Terkini

Terpopuler