Bank Banten Terbitkan Saham Baru Rp 3 Triliun

15 Juli 2020, 08:45 WIB
tampak-depan-bank-banten-KP-Web-small

SERANG, (KB).- Bank Banten berencana menerbitkan saham baru melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue senilai Rp 3 triliun. Langkah tersebut merupakan bagian proses konversi kas daerah (kasda) Pemprov Banten senilai Rp 1,551 triliun menjadi penambahan penyertaan modal.

Demikian terugkap dalam media gathering Bank Banten di salah satu kafe ternama di Kota Serang, Selasa (14/7/2020).

Pelaksana tugas (Plt) Komisaris Utama Bank Banten Media Warman mengatakan, pihaknya akan melakukan right issue antara Agustus dan Oktober 2020. Nilai saham baru yang diterbitkan senilai Rp 3 triliun.

Baca Juga : Raperda Penyertaan Modal Bank Banten, Sambutan Gubernur Disoal

Sementara, untuk Rp 1,551 triliun atau 51 persen dari yang diterbitkan akan ditawarkan kepada Pemprov Banten seiring dengan adanya konversi dan kasda menjadi penambahan penyertaan modal.

"Dengan rencana penyertaan modal yang dikonversi eks RKUD (Rekening Kas Umum Daerah) Provinsi Banten untuk menjadi modal. Di dalam rencana right issue kita RKUD yang akan menjadi modal itu jumlahnya Rp 1,551 triliun," ucapnya.

Baca Juga : Penyertaan Modal Bank Banten Susut Jadi Rp 1,5 Triliun

Sementara sisa-sisa nilai saham yang akan diterbitkan ditawarkan kepada pemilik saham lainnya di Banten.

"Right issue itu intinya adalah kami melakukan penerbitan saham baru dengan memberikan hak terlebih dahulu kepada pemegang yang eksisting. (Nilainya) Rp 3 triliun, kami menerbitkan saham baru, 51 persen ditawarkan kepada Pemprov Banten," tuturnya.

Sementara mengenai ada tidaknya penawaran dari pemegang saham selain Pemprov Banten pihaknya menyerahkannya kepada mereka. Akan tetapi, kata dia, manajemen telah mempersiapkan stanby buyer atau investor dari Malaysia. Dia sendiri belum mengungkap siapa standby buyer itu.

"Suatu rencana kami juga untuk menjadikan Bank Banten sesuai harapan tapi proses itu akan memakan waktu yang tidak secepatnya. Bagaimana menjadikan Bank Banten ini bank sehat. Bank yang berpindah dari BUKU (Bank Umum Kegiatan Usaha) satu ke BUKU dua," katanya.

Baca Juga : Manajemen Bank Banten Akan Direstrukturisasi

Dia mengatakan, Bank Banten telah melakukan efisiensi di internal, mulai dari efisiensi biaya operasional, SDM, dan lain-lain.

"Rencana kerja kami ada beberapa cabang yang akan ditutup dan itu konsekuensinya adalah PHK. Tetapi di luar Provisni Banten. Kalau di dalam kami akan perkuat karena kami diminta pemprov, OJK dan juga melihat potensi yang ada kita (Bank Banten) akan jauh lebih banyak berkonsentrasi di Banten," ucapnya.

Sebelum menutup cabang, pihaknya terlebih dahulu melakukan evaluasi.

"Kami evaluasi cabang-cabang yang tidak memberikan kontribusi kepada Bank Banten. Yang kami sampaikan ke OJK mungkin akan ada lima tapi di luar Provinsi Banten," tuturnya.

Komisaris Independen Bank Banten Titi Khoiriyah mengatakan, pihaknya mengapresiasi semua dukungan para stakeholder terkait konversi dana kasda Rp 1,5 triliun.

"Terkait permodalan sejalan dengan regulasi terbaru POJK 12 Bank di Indonesia sekurang-kurangnya memiliki modal inti sebesar Rp 3 triliun. Dalam upaya menuju ke sana right issue itu," ucapnya.

Terkait standby buyer, pihaknya sedang berupaya menggandeng beberapa investor.

"Ada masuk rencananya korporasi yang mempuyai sinergi bisnis untuk mengembangkan menjadi bank yang memiliki performance yang bagus," katanya.

Sebelum penunjukan, investor tersebut akan mengikuti fit and proper test yang dilakukan OJK.

"Jadi masih dalam proses yang saat ini insya Allah right issue berjalan sukses. Rencana penyertaan modal dampaknya luar biasa terhadap kinerja maupun right issue. Dari beberapa investor setelah ada statement pemprov akan ikut menyertakan modal makin banyak yang menghubungi," katanya. (SN)*

Editor: Kabar Banten

Tags

Terkini

Terpopuler