Kisah Perajin Jam Tangan Kayu Rizki Febriani, Pernah Terpuruk, Lalu Bangkit Berkat ‘Marketing Langit’

- 4 Februari 2021, 16:52 WIB
Rizki Febriani perajin jam tangan kayu asal Pandeglang
Rizki Febriani perajin jam tangan kayu asal Pandeglang /Tangkap layar IGTV Kabar Banten/

KABAR BANTEN – Kerja keras tidak akan pernah menghianati hasil. Itulah yang tergambar dari sosok Rizki Febriani, perajin jam tangan kayu asal Kabupaten Pandeglang.

Jatuh bangun di masa-masa sulit tak membuatnya patah arang untuk terus membangun usahanya.

Kini, usaha kerasnya selama ini membuahkan hasil. Pemilik jam tangan kayu dengan dengan merek ‘Kaywoodwatch’ itu bahkan sering dipilih jadi suvenir.

Baca Juga: BI Tegaskan Hanya Rupiah Alat Pembayaran yang Sah di Indonesia

Tak hanya di negeri sendiri, produknya sudah sampai ke mancanegara.

"Pengalaman paling berharga yang kami dapatkan yaitu pernah meng-off kan karyawan," kata Rizki, saat hadir di podcast Kabar Banten yang dipandu Direktur Kabar Banten, Rahmat Ginandjar, Rabu (3/2/2021).

Perempuan yang akrab disapa Kiki ini menceritakan kisah perjalanan bisnisnya untuk bisa bertahan dan bersaing, terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

Baca Juga: Pulihkan Ekonomi Nasional, Pemerintah Perpanjang Subsidi, Ini Insentif dan Kemudahan Yang Didapat Masyarakat

Kiki menuturkan, pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal 2020 cukup membuat usahanya jatuh bangun. Bahkan, dirinya sempat merumahkan karyawannya karena produksi terpaksa terhenti.

Kiki dan suaminya belajar banyak dari kondisi tersebut. Dia berusaha untuk keluar dari kondisi terpuruk tersebut.

"Kami dari situ kembali mengulas pelajaran marketing lagi, terutama 'marketing langit'. Yakni meminta jalan kepada sang Penguasa, Allah Subhanahu Wataala," ucapnya.

Baca Juga: Berhasil Turunkan Biaya Operasional, Krakatau Steel Ekspor Ribuan Ton Baja, Dirut KS Ungkap Strateginya

Berkat ‘marketing langit’ yang diterapkannya, Kiki akhirnya mendapatkan angina segar ketika Ramadan tiba.

"Alhamdulillah pas bulan puasa sampai Lebaran ada lagi orderan masuk beberapa. Walaupun sempat pasif, tapi kami bisa memanggil karyawan lagi untuk bekerja di kerjainan jam tangan kayu ini," ujarnya.

Pada akhirnya, di penghujung tahun. Kiki dan beberapa karyawannya mulai kembali normal memproduksi jam tangan kayu.

Baca Juga: BI Tegaskan Hanya Rupiah Alat Pembayaran yang Sah di Indonesia

Dia menambahkan beberapa inovasi berupa barang lainnya seperti asbak, cinderamata badak dan sejenisnya yang masih berbahan kayu.

"Alhamdulillah di akhir tahun kami dapat orderan yang cukup lumayan dari Bank Indonesia untuk pembuatan cinderamata. Dari situ kami sudah bisa kembali nafas lega dan bisnis ini berencana mengejar marketplace bagi semua kalangan. Dikarenakan untuk saat ini pasaran kami hanya ada dibeberapa kalangan, seperti usia 30 keatas," tuturnya.

Baca Juga: Peringatan Hari Pers Nasional, Begini Cara Wartawan Cilegon Rayakan HPN 2021

Perlu diketahui, jam tangan kayu buatan tangan Teh Kiki ini terbuat dari limbah kayu berkualitas. Seperti berbahan dasar kayu Jati dan Sonokeling. Sehingga, harga yang ditarif olehnya pun cukup terjangkau yakni berkisar Rp 300 ribu hingga Rp 800 ribu.***

Editor: Rifki Suharyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x