Penerima Program Prakerja Bisa Coba Bisnis Ini, Berikut Langkah untuk Suksesnya

- 8 Juni 2021, 16:09 WIB
Ilustrasi menu kuliner
Ilustrasi menu kuliner /Pixabay

KABAR BANTEN - Bagi penerima Prakerja bisa merancang bisnis kuliner sebagai salah salah satu pilihan usaha di masa Pandemi Covid-19. 

Bagi penerima Prakerja bisa menjadikan bisnis kuliner sebagai usaha utama, atau hanya usaha sampingan.

Jika penerima Prakerja menganggap bisnis ini adalah hobi, maka bisnis Anda jadi sekedar hobi.

Baca Juga: Mengenal Beragam Variasi Sate, Kuliner Indonesia yang Dijadikan Perantara Meracun, Hingga Favorit Barack Obama

Oleh karena itu, para penerima Prakerja yang berminat jadi pebisnis kuliner atau pebisnis kuliner pemula perlu menyimak tips sukses ini:

Siapkan rekening khusus

Salah satunya adalah menyiapkan rekening khusus yang terpisah dari rekening pribadi.

Target market

Dengan menentukan target market yang jelas, Anda bisa menentukan content dan media promosi produk.

Apabila fondasinya tidak kuat, timbul kendala mau jual ke siapa. Jika tiba-tiba masalah operasional datang, bisnis Anda bisa terganggu.

 

Riset produk dan harga

Ini salah satu bagian penting bagi calon pebisnis kuliner, yakni riset tentang rasa produk dan harga. 

Salah satunya, bisa menyebar form survei ke target market. Supaya tahu, mereka maunya dan sukanya apa!.  

 

Review objektif

Review objektif yang dimaksud adalah mencari tahu penilaian konsumen atas produk Anda.

Namun, disarankan untuk tidak menyebar kuesioner ke teman-teman maupun keluarga.

Kenapa?. Karena jawaban dari orang-orang terdekat cenderung tidak objektif.

Bila terpaksa menyebar survei ke lingkaran terdekat, maka sebaiknya survei untuk kepentingan pihak lain.

Jangan bilang ini produk kalian. Bilang saja itu produk teman. Itu akan membuat orang memberikan review objektif. 

 

Sebar sampel

Menyebar sampel produk ke masyarakat, perlu dilakukan minimal kepada 25 orang. Semakin banyak orang yang dikumpul, semakin akurat hasil review.

 

Detail alur produksi

Detail bagaimana alur produksi produk dan mencari tahu pengadaan bahan produksi, sangat krusial.

Selanjutnya, cari 2 atau 3 supplier bahan sebagai antisipasi jika terjadi kendala.

Upaya negosiasi dengan supplier perlu dilakukan, untuk memberi layanan tambahan pengiriman barang. 

Hal itu dilakukan untuk menekan biaya yang potensial timbul jika pebisnis pemula harus mengambil sendiri bahan produk.

 

Strategi pemasaran

Dalam bisnis kuliner, strategi pemasaran menjadi salah satu kunci keberhasilan. Oleh karenanya, pebisnis pemula mesti tahu bagaimana cara memikat perhatian target market. 

 

Branding

Selain itu, branding suatu produk perlu diperhatikan mulai dari konsep produk, unsur pembeda dengan kompetitor, survei penerimaan konsumen, dan gunakan media yang tepat untuk melakukan promosi.

Baca Juga: Jadi Pusat Kuliner di Kota Serang, Anggaran Terpangkas, Gang Rendah Terancam Batal Dibangun

Menurut F&B Marketing Manager Unilever Food Solutions, Hartono Moe, pebisnis kuliner juga wajib memastikan pengolahan produk higienis dan sesuai standar keamanan pangan. 

"Produk yang dijual merupakan bahan pangan yang akan dikonsumsi manusia,"katanya dikutip KabarBanten.com dari prakerja.go.id.

Bila tidak higienis, produk makanan tersebut berpotensi mengganggu kesehatan orang yang mengkonsumsi. 

Baca Juga: Destinasi Wisata Kuliner yang Enak dan Hemat di Kota Jakarta

Hal sederhana yang perlu diperhatikan pebisnis kuliner misalnya, talenan yang digunakan di dapur minimal ada 2 buah.

“Pisahkan talenan untuk daging dengan sayuran," katanya.

Dia mengatakan, daging yang belum dimasak ada bakteri salmonella. Meski sudah dicuci bersih, tapi bakteri tetap bisa nempel di sana.

Dia mengajak pebisnis kuliner pemula untuk detail menghitung harga produk dengan memperhatikan sejumlah komponen.

“Kalau ribet, bandingkan dengan harga kompetitor produk sejenis,” ujarnya.

Baca Juga: Cari Kuliner Seafood di Pulomerak Kota Cilegon? Cobain Ikan Bakar Pondok Dahar Sarung Bamboe

Pebisnis kuliner pemula perlu menentukan kanal yang tepat untuk berjualan produk, seperti media sosial, marketplace, maupun toko offline. 

“Kalau order sudah banyak sekali, bisa dipertimbangkan buka toko offline. Jangan lupa berjualan online dan mengaktifkan layanan delivery,” katanya.

Hartono menekankan pentingnya membangun hubungan dengan customer agar mereka melakukan repeat order. 

Baca Juga: Kampanyekan Kuliner Lokal, Ini yang Dilakukan Bupati Pandeglang

Selain itu, content promosi lewat media sosial harus mampu melibatkan pelanggan untuk berinteraksi.

Tak kalah penting, ia mewajibkan seluruh pebisnis kuliner menjadi brand ambassador atas produknya.

“Kamu harus menjadi duta bagi produk mu sendiri. Kalau kita enggak PD dengan produk kita, bagaimana orang mau membeli?” ucapnya.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: prakerja.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x