Agar Mampu Bersaing di Sektor UMKM, Warga Areal Proyek PLTU USC Jawa 9 dan 10 Dilatih Pengembangan Usaha

- 4 Juni 2022, 10:33 WIB
Warga tiga kelurahan di sekitar proyek PLTU USC Jawa 9 dan 10 saat pelatihan pengembangan usaha.
Warga tiga kelurahan di sekitar proyek PLTU USC Jawa 9 dan 10 saat pelatihan pengembangan usaha. /Kabar Banten/

Nurul menambahkan, sejauh ini pemerintah Kota Cilegon melalui instansi terkait selalu terlibat mulai hal perijinan, meningkatkan kualitas, hingga pemasaran produk UMKM.

"Dengan peningkatan kwalitas, secara otomatis pelaku UMKM juga harus melengkapi perijinan, mulai label halal, label layak konsumsi, label edar, dan perijinan lainnya yang sekiranya bisa sebagai pendukung keberlangsungan usaha. Dengan demikian produk-produk yang dihasilnya bisa dipasarkan secara luas,” jelasnya.

Baca Juga: Sinopsis Atas Nama Surga, Film Drama Romantis Tayang 16 Juni 2022 di Bioskop

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Cilegon yang hadir sebagai nara sumber memberikan materi terkait keterlibatan perbankan dalam dunia usaha. Perbankan siap membantu pelaku usaha tersebut untuk berkembang.

”Selain kemampuan dan kerajinan sebagai modal utama, uang adalah salah satu pendukung demi tercapainya kelancaran dalam melaksanakan kegiatan, jadi program untuk pelaku UMKM BRI memiliki banyak program yakni Kredit Usaha Rakyat atau KUR, dengan bunga pertahunnya kecil dan terjangkau,” kata Pimpinan Cabang BRI Cilegon, Muhammad Sigit Yudanto.

Sigit menyarankan, jika pelaku UMKM melakukan pinjaman ke bank, selayaknya juga mereka bisa mengatur keuangan. Sehingga, uang pinjaman dari bank bisa bergulir untuk kepentingan usaha dan bukan untuk kepentingan pribadi.

Baca Juga: Lepas Jemaah Haji Kloter 02 JKG di Masjid Al Azhom, Ini Pesan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah

“Supaya bantuan permodalan tepat sasaran, maka pengaturan keuangan harus benar-benar ditata dengan baik, sehingga kegagalan atau bangkrut bisa diminimalisir,” katanya.

Salah satu pelaku UMKM warga Suralaya, Yuli, berbagi kisah suksesnya di kesempatan itu. Dia mengungkapkan, tidak mudah untuk menuju sukses.

Namun, berkat kegigihan, sejak tahun 2014 dia mulai usaha produksi sambel kretek, kripik pisang, dan mengolah limbah minyak jelantah menjadi sabun cuci, kini omsetnya mencapai lebih dari sepuluh juta per bulan.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah