Durian Jadi Komoditas Unggulan Petani Badui Kabupaten Lebak

- 12 September 2022, 16:42 WIB
Warga Badui sedang berada di tempat penampungan buah Durian di Ciboleger, Kabupaten Lebak.
Warga Badui sedang berada di tempat penampungan buah Durian di Ciboleger, Kabupaten Lebak. /Kabar Banten /Aldo Marantika

KABAR BANTEN - Durian dinilai bisa menjadi komoditas unggulan yang mampu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat adat dan petani Badui di Desa Ciboleger, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, yang dalam sepekan terakhir sedang memasuki musim panen.

"Biasanya, musim panen durian itu berlangsung selama tiga bulan kedepan (September-November)," kata Ikbal Barokah, tokoh masyarakat Desa Ciboleger, kepada Kabar Banten, Senin 12 September 2022.

Dikatakan Ikbal, para petani Badui mengembangkan pertanian durian di bukit-bukit di kawasan pegunungan Kendeng, karena lahannya subur. Keunggulan durian Badui masuk kategori organik, buahnya berwarna kuning, besar, beraroma, dan manis.

Selama ini, petani durian menjadikan andalan ekonomi tahunan masyarakat Badui mulai petani, pemanjat pohon, buruh panggul, tengkulak, pedagang pengecer, hingga sopir kendaraan.

Karena itu, petani Badui, selain menanam palawija, pisang, padi huma, sayuran, dan tanaman obat-obatan juga menanam durian.

"Jadi, pertanian Badui ada yang menjadi pendapatan ekonomi bulanan, tiga bulanan, hingga tahunan,"ungkapnya.

Menurutnya, saat ini kawasan pemukiman Badui ramai dipadati wisatawan untuk menikmati buah durian Badui.

Wisatawan lebih banyak yang memilih untuk menikmati buah durian langsung ke pemukiman Badui yang juga harganya relatif murah dan terjangkau.

Saat ini, harga buah durian di pemukiman Badui mulai Rp 25 ribu sampai Rp 150 ribu/buah. Bahkan, banyak wisatawan secara berombongan menikmati buah durian hingga Rp 5 juta.

Ikbal menyampaikan, sebagian besar petani Badui memiliki kebun durian untuk membantu ekonomi keluarga mereka. Warga Badui mulai memanen durian dari usia tujuh tahun dan satu pohon diperkirakan antara 200 sampai 300 buah.

Sementara itu, Arman (60) petani Badui mengatakan hasil panen duriannya dijual ke pengumpul dan dijual untuk wisatawan yang mengunjungi pemukiman Badui.

Selain itu, buah durian Badui juga diangkut kendaraan melalui Terminal Ciboleger untuk dipasok ke Rangkasbitung dan daerah lain.

Dikatakan Arman, panen durian tahun ini hasilnya cukup bagus dan buahnya cukup banyak ketimbang tahun lalu.

"Kami panen durian dapat membantu pendapatan ekonomi keluarga dan bisa menjual hingga Rp45 juta,"kata Arman.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar membenarkan jika saat ini, warga Badui sedang memanen Durian. Kata dia, biasanya, panen Durian di Badui akan berlangsung selama tiga Bulan kedepan.

"Saat ini di kawasan Badui sedang musim durian. Sehingga, keberadaan buah yang memiliki rasa manis ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan,"tandasnya.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x