SERANG, (KB).- Pihak Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) terus mendorong pengembangan produk-produk lokal untuk dijualbelikan oleh masyarakat di Indonesia. Diketahui, bahwa surplus pedagang Indonesia sangat minus dibandingkan negara lain. “Seperti yang disampaikan Presiden pada 3 bulan terakhir, kami harus menggalakkan katalog lokal atau produk lokal. Pemprov Banten pun mau menginisiasi untuk membuat katalog daerah yang menjual barang-barang atau jasa di daerahnya,” kata Kasubdit Riset dan Kontrak Direktorat Pengembangan Sistem e-Katalog LKPP, Eko Renaldo Oktavianus kepada Kabar Banten, Kamis (27/7/2017). Ia menuturkan, produsen-produsen lokal, khusus yang berasal dari Provinsi Banten bisa menjadi penyedia katalog di daerahnya sendiri. Saat ini, Banten belum memiliki produk lokalnya yang masuk ke katalog LKPP sebagai salah satu tempat jual-beli kebutuhan perkantoran di pemerintah daerah. “Produk yang di katalog saat ini sudah sekitar 77.000 produk secara nasional, targetnya 1-2 juta produk. Jenis produknya, adalah produk yang dihasilkan dari daerah setempat,” ujarnya. Namun, ia menjelaskan, saat ini Kota Cilegon akan menginisiasi untuk memasukkan produk lokalnya ke katalog LKPP. “Kemarin, usulan dari wali kotanya jenisnya seperti persewaan kendaraan, karena saat ini kendaraan dinas itu tidak dibeli, tetapi disewa,” ucapnya. Ia menuturkan, dengan adanya katalog lokal dan nasional, maka orientasi pengadaan tidak berdasarkan aspek prosedural dengan dokumen yang banyak dan lelang yang dilakukan berulang kali. Prosedur sudah dipangkas, sehingga ketika masuk katalog yang masuk sudah merupakan penyedia yang terverifikasi, informasi seperti harga, spek, nama penyedia sudah tercantum, yang kemudian tinggal dipesan, dibuat kontrak pengiriman, dan pembayaran. (H-49)***