Petani Sobang Panen Jagung 50 Ha

- 19 Desember 2017, 04:00 WIB
jagung ilustrasi
jagung ilustrasi /

KABAR BANTEN - Petani di Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, Banten selama sepekan terakhir panen jagung hibrida seluas 50 hektare.

"Kami yakin panen jagung itu dapat meningkatkan pendapatan petani karena permintaan pasar cenderung meningkat," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak Hilmi saat dihubungi di Lebak, Senin (18/12/2017).

Panen jagung itu bagian dari bantuan program upaya khusus (Upsus) yang digulirkan Kementerian Pertanian (Kementan). Para petani yang panen jagung di daerah itu berada di kawasan kaki Gunung Halimun Salak.

"Panen jagung seluas 50 hektare tentu menyumbangkan produksi dan produktivitas jagung di Tanah Air. Apalagi, pemerintah menghentikan jagung impor dari luar negeri," katanya.

Menurut Hilmi, panen jagung itu menghasilkan produktivitas sebanyak tujuh ton per hektare karena di lahan subur. Produksi jagung sebanyak tujuh ton per hektare itu jika dikonversi menjadi pipilan sekitar lima ton per hektare. Apabila lima ton itu dijual Rp5.000 kilogram pipilan maka pendapatan petani bisa mencapai Rp25 juta per hektare.

"Kami optimistis panen jagung itu dapat mendongkrak pendapatan petani selama 100 hari setelah tanam," katanya.

Kepala Seksi Padi dan Palawija Bidang Produksi Distanbun Kabupaten Lebak, Deni Iskandar mengatakan program upsus jagung 2017 mencapai seluas 30.000 hektare. Program upsus jagung untuk mendukung swasembada pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat.

Penyaluran bantuan benih jagung hibrida varietas NK 212 sangat cocok ditanam di wilayah Kabupaten Lebak. Produksi jagung itu akan ditampung oleh Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Provinsi Banten.

"Kami hingga akhir Desember menargetkan tanam jagung seluas 7.000 hektare karena 22.000 hektare sudah ditanam juga mengasilkan produksi," katanya.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah