Didorong Jadi Bank Syariah, Penyertaan Modal Bank Banten Tunggu Investor

- 16 Oktober 2019, 08:00 WIB
FGD Bank Banten
FGD Bank Banten

ANGGARAN penyertaan modal untuk PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Banten atau Bank Banten telah disiapkan Pemprov Banten pada 2020. Namun, dana tersebut tidak akan digelontorkan sebelum ada kerja sama dengan investor. Diketahui, saat ini Pemprov Banten sedang menjajaki kerja sama dengan BRI dan Bank Mega berkaitan dengan penambahan modal Bank Banten.

Hal tersebut mengemuka saat Focus Group Discussions (FGD) Bank Banten yang digelar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Banten, di Kantor Harian Umum Kabar Banten, Selasa (15/10/2019).

Diskusi yang dipandu Direktur PT Fajar Pikiran Rakyat Rachmat Ginandjar tersebut dihadiri Direktur Bank Banten Jaja Jarkasih, Kepala Biro Administrasi Pembangunan (Adpem) Setda Banten Mahdani, Ketua Komisi III DPRD Banten Gembong R Sumedhi, Ketua ICMI Banten Prof. Lili Romli, Tokoh masyarakat H. Embay Mulya Syarif, serta tamu undangan lainnya.

Kepala Biro Administrasi Pembangunan (Adpem) Setda Banten Mahdani mengatakan, penyertaan modal untuk Bank Banten sebesar Rp 950 miliar sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) No. 5 tahun 2013 Penambahan Penyertaan Modal Daerah ke Dalam Modal Saham Perseroan Terbatas Banten Global Development (BGD) untuk Pembentukan Bank Pembangunan Daerah Banten.

Saat ini penyertaan modal untuk Bank Banten tinggal Rp 300 miliar lagi. Sementara, kebutuhan permodalan Bank Banten sebesar Rp 1,2 triliun.

"Inilah yang diharapkan Pak Gubernur dan Pak Wagub bahwa supaya bisa mengajak pihak lain, investor. Sehingga kebutuhan Rp 1,2 triliun itu bisa sekaligus terpenuhi. Sehingga di tahun itu juga Bank Banten sudah untung. Bank ini berjalan bagus, tingkat kerugian jauh lebih kecil. Ini yang perlu disehatkan. Bagaimana dengan penambahan dana," ujarnya.

Menurutnya, jika mengikuti amanat perda tersebut, penambahan Rp 300 miliar lagi tidak akan mencukupi. "Sehingga penjajakan dilakukan dengan BRI dan Bank Mega. Sehingga nanti kebutuhan bisa langsung terpenuhi dan Rp 300 miliar juga digelontorkan, jadi bersamaan," ucapnya.

Ia menjelaskan, Pemprov Banten menyadari adanya potensi besar jika pemerintah kabupaten/kota menyimpan uangnya di Bank Banten. Namun menurutnya, hal tersebut bisa berjalan lebih mulus jika kondisi Bank Banten sehat terlebih dahulu.

"Pada saat mengajak kabupaten/kota untungkan dulu bank ini, sehatkan dulu. Jadi bereskan dulu, baru bersama-sama kabupaten/kota. Terpenting sehat dulu, sehingga peluang bisa diambil," tuturnya.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah