Network
SERANG, (KB).- Saldo Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada program sembako di Kabupaten Serang kembali ditambah pada awal Maret 2020. Penambahan dilakukan sesuai keputusan Pemerintah Pusat dalam hal tersebut, Kementerian Sosial (Kemensos) dengan tujuan, agar dapat menggerakkan perekonomian di tengah kasus Covid-19.
Pendamping Pangan Elektronik Warung Gotong Royong (E-Warong) Kabupaten Serang Rio mengatakan, pada awal Maret 2020 saldo KPM yang masuk dalam program sembako atau sebelumnya bernama Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) bertambah lagi.
"Iya sudah ada penambahan saldo untuk diberikan kepada semua KPM di program sembako. Sekarang jadi Rp 200.000 per bulan," katanya kepada wartawan, Kamis (26/3/2020).
Menurut dia, penambahan tersebut, sebagai upaya pemerintah dalam menggerakkan perekonomian di tengah kasus corona yang melanda Indonesia. Tahun lalu, para KPM menerima Rp 110.000, awal 2020 KPM menerima Rp 150.000 per bulan, dan sekarang bertambah lagi menjadi Rp 200.000 per bulan per KPM.
Adanya penambahan tersebut, tutur dia, tidak mengubah bahan sembako yang didapatkan oleh para KPM yang ada di Kabupaten Serang. Adapun bahan sembako yang ada dalam program tersebut, yaitu telur, beras, protein nabati, dan hewani. Semua bahan tersebut, tetap didapatkan oleh para KPM yang membutuhkan.
"Bahan sembakonya sih tidak ada yang berubah. Masih seperti sebelumnya, ada telur, beras, protein hewani, dan nabati yang bisa didapatkan KPM di e-warongnya masing-masing," ujarnya.
Ia mengungkapkan, saldo KPM pada program sembako di awal tahun naik semenjak digantinya nama bantuan sosial tersebut, dari BPNT ke program sembako. Tahun lalu, jumlah saldo yang diberikan kepada KPM, yakni sebesar Rp 110.000 dengan bahan sembako yang diberikan, antara lain telur dan beras saja.
Kemudian, pada awal tahun, mulai berubah nama dan saldo bertambah menjadi Rp 150.000 per bulan dan bahan sembako ditambah protein nabati dan hewani.
Saat ini, dia menuturkan, total KPM Kabupaten Serang yang ikut dalam program sembako 2020 sebanyak 56.772 orang. Sementara, 2019 ada sebanyak 53.427 KPM, sehingga ada penambahan sekitar 5.000 KPM. Sementara, untuk jumlah e-warong sampai saat ini masih sebanyak 200 e-warong. (TM)*
