Network
SERANG, (KB).- Sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Serang telah tutup sejak beberapa waktu lalu. Penutupan sementara tersebut dilakukan untuk menghindari adanya kerumunan warga yang dapat menyebarkan Covid-19 secara mudah. Bahkan, beberapa tempat makan pun kini hanya menyediakan pelayanan melalui daring.
Salah satunya Mall Serang yang tutup sejak 5 April dan akan beroperasi kembali pada 18 April 2020. Berdasarkan surat edaran yang dibuat oleh PT Mandiri Maju Sentosa tertulis bila penutupan berdasarkan imbauan dari Presiden Republik Indonesia (RI) untuk menutup tempat keramaian, termasuk pusat perbelanjaan atau mal.
Wakil Ketua Komandan Regu Security Mall Serang Kamsidin mengatakan, penutupan sementara tersebut terhitung mulai tanggal 5 sampai dengan 17 April 2020 mendatang. "Sebelum tanggal lima semua toko di sini sudah mulai siap-siap untuk tutup, jadi sudah tidak ada lagi yang buka," katanya, Selasa (7/4/2020).
Ia menjelaskan, sesuai dengan kebijakan dari Management Pengelola yakni PT Mandiri Maju Sentosa, langkah tersebut merupakan tindaklanjut dari imbauan Presiden RI kepada seluruh masyarakat, yang meminta agar menutup sementara tempat-tempat keramaian atau ruang publik.
"Mal ini juga menjadi salah satu ruang publik, dengan ini diberitahukan bahwa seluruh kegiatan operasial Mal untuk sementara waktu ditutup," ujarnya.
Dikatakan Kamsidin, tak sedikit pedagang yang mengeluhkan kebijakan tersebut, sebab ada sebagian yang tak memiliki toko di tempat lain. Sehingga mereka tidak bisa berjualan untuk dua pekan ke depan.
"Tapi ya mau bagaimana lagi, ini sudah kebijakan, dan kami juga harus mengindahkan imbauan dari pemerintah, baik pusat maupun daerah," tuturnya.
Kepala Dinas Perdagangan Industri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperdaginkop dan UKM) Kota Serang Yoyo Wicahyono mengatakan, pusat perbelanjaan tutup karena sejak adanya Covid-19 pengunjung mulai sepi.
"Selain itu juga takut menjadi sumber penyebaran. Karena di sana tempat orang berkumpul," ucapnya.
Selain itu, menurut dia, pihak pusat perbelanjaan juga telah memperhitungkan biaya operasional yang cukup tinggi, namun sepi pengunjung.
