Network
SERANG, (KB).- Pendapatan sejumlah pedagang di Kota Serang di awal Ramadan, menurun. Sebab, tahun ini masyarakat yang mengunjungi pasar tidak seramai tahun-tahun sebelumnya, akibat pandemi Covid-19.
Seorang pedagang daging di Pasar Induk Rau (PIR) Serang Udin mengatakan, penjualan daging sapi dan kerbau tahun ini tidak seramai tahun sebelumnya. Menurutnya, penjualan daging pada awal puasa ini naik dibandingkan hari biasa. Namun, perbedaannya cukup signifikan dibandingkan tahun lalu.
"Biasanya tahun lalu kalau awal puasa itu bisa terjual sampai tujuh ekor sapi dan lima ekor kerbau. Kalau tahun ini, yang terjual hanya tiga ekor sapi dan satu ekor kerbau. Jadi perbedaannya jauh dibanding tahun lalu. Kalau harga masih Rp 120.000 per kilogram, tidak ada kenaikan, kalau pun ada paling perbedaannya Rp 5.000," ujarnya, Jumat (24/4/2020).
Menurutnya, ini juga salah satu pengaruh dari adanya Pandemi Covid-19 di Kota Serang. Sebab, sebelum adanya pandemi, Udin bisa menjual satu ekor sapi dan kerbau dalam satu hari.
"Biasanya satu ekor sapi sama kerbau sehari. Itu sebelum ada wabah corona. Tapi sekarang, penjualan kami di bawah satu ekor. Itu juga padahal pedagang-pedagang lain sudah pada libur," ucapnya.
Selain itu, pembeli juga lebih memilih membeli di supermarket dibandingkan pasar. "Memang saya akui, di supermarket harganya bisa Rp 100.000 per kilo. Tapi kan itu daging beku, kalau saya jual daging segar, jadi wajar kalau harganya beda Rp 20.000. Dari tahun-tahun lalu juga memang banyaknya pada beli di sana. Tapi sekarang lebih banyak lagi," katanya.
Hal yang sama juga dikatakan penjual ayam potong Mami. Dia mengatakan, penjualan di awal puasa tahun ini mengalami penurunan hingga 40 persen dibanding tahun lalu.
"Sebelumnya dalam sehari saya bisa jual sampai 150 kilogram ayam. Kemudian munggahan (awal puasa) biasanya bisa sampai 500-600 kilo, tapi tahun ini hanya 160 kilo saja," ujarnya. (Rizky Putri)*
