Dampak Covid-19, Pedagang Seragam Sekolah Lesu

- 8 Juni 2020, 16:30 WIB
pedagang seragam sekolah di pasar badak pandeglang
pedagang seragam sekolah di pasar badak pandeglang

PANDEGLANG, (KB).-‎ Terdampak efek dari penyebaran corona virus disease (Covid-19)‎, sejumlah pedagang perlengkapan seragam sekolah dan alat tulis mengalami kelesuan. Bahkan sampai memasuki tahun ajaran baru masa 'new normal' toko perlengkapan sekolah di Pasar Pandeglang sepi.

Salah seorang pedagang seragam sekolah di Pasar Badak Pandeglang, Martin mengatakan, sejak pertengahan Februari hingga Juni 2020 memasuki tahun ajaran baru, masih sepi pengunjung. Hal itu bisa disebabkan karena kebijakan pemerintah tentang belajar di rumah pada masa pandemi Covid-19, ditambah hampir semua pelajar masih diliburkan.

"Tahun ini masa pandemi COVID-19, jelas berdampak terhadap penjualan baju seragam sekolah. Mungkin mayoritas warga masih enggan ke luar rumah dan memilih menghindari kerumunan," kata Martin saat ditemui Kabar Banten, di Pasar Badak Pandeglang, Ahad (7/6/2020).

Ia mengatakan, selama wabah virus corona, omzet penjualan seragam sekolah dan alat tulis mengalami penurunan sampai 70 persen dari tahun sebelumnya. Namun demikian, diakuinya ada saja sejumlah konsumen yang datang ke tokonya.

"Melihat situasi saat ini omzet penjualan seragam sekolah mengalami penurunan 70 persen. Sebelum terjadi virus corona rata-rata ada 10 pembeli datang ke toko. Sekarang paling banyak hanya 2-3 pembeli," katanya.

Menurut dia, animo masyarakat untuk membeli perlengkapan sekolah maupun seragam sekolah berkurang, karena sistem pembelajaran siswa selama pandemi Covid-19 dilakukan dengan cara daring (dalam jaringan) dan memasuki tahun ajaran baru belum ada kepastian kapan siswa bisa belajar normal di sekolah.

"Sebetulnya harga seragam sekolah tidak ada kenaikan hanya berkisar Rp 100 ribu per pasang untuk seragam SD, kemudian Rp 120 ribu per pasang untuk seragam SMP dan Rp 130 ribu per pasang untuk siswa seragam SMA. Namun konsumen belum begitu antusias untuk membelinya. Paling hanya ada beberapa konsumen membeli kebutuhan seragam sekolah dasar," ujarnya.

Hal hampir senada dikatakan pedagang seragam sekolah lainnya Anis. Menurut dia, sampai saat ini hampir setiap toko penjual seragam sepi pengunjung.

"Belum ada peningkatan jumlah  pembeli, stok buku tulis juga masih banyak. Biasanya kalau tahun lalu  masyarakat sudah bersiap-siap membeli seragam dan alat tulis menjelang tahun ajaran baru. Tetapi tahun ini belum ada pembeli," kata Anis. 

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah