Pemerintah Dorong 10 Juta Pelaku UMKM Manfaatkan Teknologi Daring

- 1 Oktober 2020, 22:33 WIB
Rektor UIN SMH Banten Fausul Iman saat menyampaikan pengantar webinar
Rektor UIN SMH Banten Fausul Iman saat menyampaikan pengantar webinar /Kabar Banten/Denis Asria/

KABAR BANTEN - Pemerintah Indonesia mendorong 61 juta pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memanfaatkan teknologi dalam jaringan (daring) untuk memasarkan produknya. Pada tahun 2020 ini pemerintah menargetkan 10 juta pelaku UMKM.

“Penggunakan sistem daring sudah terlihat dampaknya yang sangat besar,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan saat menjadi pembicara pada webinar dengan tema “Investasi Negara-negara Islam di Indonesia Peluang dan Tantangan” yang diselenggarakan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten.

Webinar dibuka Rektor UIN SMH Banten Fauzul Iman sebagai welcoming speech. Pembicara  utama yang lain yakni Duta Besar RI Abu Dhabi Uni Emirat Arab Husin Bagis, dan Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Azyumardi Azra, Kamis 1 Oktober 2020. 

Baca Juga : Kelola Keuanganmu di Usia 20-an Agar Tetap Aman Habis Gajian

Selain itu, ia menjelaskan, pihaknya memanfaatkan adanya Covid-19 untuk melakukan reformasi disemua bidang perekonomian. Ia  tidak melihat Covid-19 hanya satu malapteka saja tetapi melihat adanya peluang dan kesempatan untuk memperbaiki diri.

Pihaknya membuat  strategi dimasa Covid-19 yakni dibidang kesehatan, fokus kepada dukungan dan pembiayaan investasi.

Sementara itu, Duta Besar RI Abu Dhabi Husin Bagis mengatakan, pihaknya akan membantu UMKM yang akan memasarkan produknya ke semua negara Arab.  

"Silakan untuk masyarakat yang akan memasarkan produk UMKM untuk dipasarkan di Arab kami akan bantu. Selain itu juga untuk masyarakat yang ingin berinvestasi di Indonesia agar memberikan informasi yang valid, insya Allah mereka akan datang," katanya.

Baca Juga : Masih Ada BLT Pekerja tak Kunjung Cair, Ini Kata Menaker

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Azyumardi Azra mengatakan, peluang investor itu jauh lebih baik untuk berinvestasi di Indonesia, karena masyarakat lebih aman lebih damai lebih stabil. Kalau di Timur Tengah kekayaan alam minyak dan gas itu sekarang menjadi oil crash karena tidak bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya, dihabiskan untuk proyek-proyek marcusuar.

"Lebih baik di Indonesia berinvestasi karena di sini peluangnya lebih baik, lebih stabil kalau di Timur Tengah menjadi oil crash karena tidak bisa dimanfaatkan," katanya. ***

 

 

 

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x