Arus Mudik 2018 Lancar, Ini Penyebabnya

- 12 Juni 2018, 18:08 WIB
PSX_20180612_181503
PSX_20180612_181503

CILEGON, (KB).- Arus mudik Lebaran Idul Fitri 2018 terbilang lebih lancar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini diungkapkan Direktur Utama Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Ira Puspadewi, dalam Forum Merdeka Barat (FMB) dengan tema "Puncak Mudik 2018 Guyub, Aman, dan Nyaman," di Ruang Serba Guna Kementerian Komunikasi dan Informatika Pelabuhan Merak, Banten, Selasa (12/6/2018). Hadir sebagai narasumber FMB 9 saat itu, Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Dharmawan Prasodjo, Kepala Sub Direktorat Angkutan Orang Kemenhub Syafrin Liputo, Kepala Biro Operasi Polda Banten Kombes Hermansyah, dan GM Marketing Operation Region III Pertamina Erry Widiastono.
Menurut Ira, ada sejumlah faktor yang menyebabkan arus mudik lancar. Yakni pertama, waktu libur yang jauh lebih panjang dibandingkan tahun lalu. Sehingga, pola penumpukan berubah. Diketahui, tambah dia, dari tujuh lintasan arus mudik, sekitar 50 persen ada di Merak-Bakauheni. “Libur yang lebih panjang menyebabkan bila biasanya di hari keempat baru naik, sekarang hari minus 6 sudah naik. Dan tercatat yang signifikan adalah kendaraan roda empat. Jadi ada perubahan pola mudik,” katanya. Selain itu, Ira mengungkap penjualan tiket online yang kian digalakkan sebagai salah satu strategi mudik 2018. “Ada juga buffer zone di km 43, dan di Hotel Mangkuputra untuk motor. Ini membantu sehingga tidak menumpuk antrean yang panjang di pelabuhan,” tuturnya. Selain itu, strategi lain adalah pengoperasian kapal besar. “Terkait ini, komandan di lapangan harus tahu kapan dioperasikan kapal besar. Selain itu juga dilakukan langkah memperpendek waktu kapal di pelabuhan, yakni rata-rata 1 jam. Ada yang hanya 45 menit. Walau tentu tetap mempertimbangkan keamanan,” tuturnya. Hal lain yang juga dilakukan, menurut Ira adalah pengelolaan pengendara sepeda motor. Jika pada 2017 ada 21 ribu kendaraan bermotor, dia mengatakan, pihaknya kian gencar melakukan kerja sama dengan Polri. “Psikologi pengendara motor itu berbeda dengan mobil. Sehingga kami menggelar strategi, memecah pengendara motor dari di dermaga 6 ke dermaga-dermaga lain, kalau dilihat keadaan membutuhkan,” tuturnya. “Saat dialihkan, pihak polisi bawa satu motor untuk menggiring pemudik motor ke dermaga lain,” katanya. (AH)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah