Sinopsis Film Merah Putih Memanggil, Gagahnya Tentara Nasional Indonesia Melawan Aksi Teroris Internasional

19 Agustus 2021, 16:36 WIB
Cuplikan Trailer film Merah Putih Memanggil. /Tangkapan layar/ official youtube: TNI AD


KABAR BANTEN – Merah Putih Memanggil merupakan film action Indonesia, yang menampilkan acting apik dari aktor dan aktris berbakat Indonesia.

Film Merah Putih Memanggil mengisakhakan tentang pasukan Tentara Nasional Indonesia atau TNI yang bertugas sebagai wakil Indonesia dalam misi penyelamatan Warga Negara Indonesia dari aksi teroris internasional.

Mengusung tema tentang patriotisme, nasionalisme dan kegigihan Tentara Nasional Indonesia atau TNI, film Merah Putih Memanggil ini dirilis pada tanggal 5 Oktober 2017.

Baca Juga: Setop Bullying, 4 Faktor Ini Pengaruhi Remaja Lakukan Perundungan

Dikutip oleh Kabar-Banten.com pada beberapa sumber lokasi shooting film Merah Putih Memanggil menggunakan dua lokasi berbeda yakni di Kota Bogor, Jawa Barat dan sekitar Provinsi Banten.

Film Merah Putih Memanggil memiliki latar belakang di dua negara, yakni Indonesia dan Tongo.

Baca Juga: Jangan Lewatkan, Ada Fenomena Langka 'Bulan Biru' atau Blue Moon pada Minggu 22 Agustus 2021Baca Juga: Jangan Lewatkan, Ada Fenomena Langka 'Bulan Biru' atau Blue Moon pada Minggu 22 Agustus 2021

Beberapa pemain utaman film Merah Putih Memanggil terdiri dari:

• Maruli Tampubolon berperan sebagai Kapten Norman
• Prisia Nasution berperan sebagai dr. Kartini.
• Restu Sinaga berperan sebagai Lopez
• Aryo Wahab berperan sebagai Diego
• Happy Salma
• Mentari de Marella
• Arjan Onderdenwijngaard

Baca Juga: Santri dan Warga di Sekitar Ponpes An Nawawi Tanara Kabupaten Serang Divaksin di Kediaman Wapres Maruf Amin

Tak hanya pemain diatas, ada beberapa anggota TNI Indonesia yang ikut serta dalam proses shooting film Merah Putih Meanggil ini.

Kisah film Merah Putih Memanggil diawali dengan disekapnya sebuah kapal pesiar berbendera Indonesia Merah Putih di wilayah perairan Tongo.

Satu orang awak kapal telah ditembak mati oleh teroris karena melakukan perlawanan dan pembangkangan.

Baca Juga: Dipercaya Dapat Tingkatkan Sistem Imun, Jangan Konsumsi Suplemen Vitamin D Berlebih, Begini Kata Prof Zubairi

Dipimpin oleh Diego ia adalah sosok yang sangat bengis, kejam dan tidak punya rasa simpati.

Diego dibantu oleh Lopez merupakan teroris yang bermukim di Tongo, negara tetangga Indonesia.

Kelompok teroris Diego dan Lopez berhasil menyandera empat orang awak kapal pesiar termasuk kapten kapal beserta tiga orang warga negara lain, satu dari Perancis, satu orang warga negara Kanada dan satu orang warga negara Korea Selatan.

Baca Juga: Sinopsis Film Biopik Indonesia Jenderal Soedirman, Lebih Baik Dibom dari pada Tidak Merdeka!

Mereka diculik dan dibawa ke suatu daerah di bagian selatan negara Tongo.
Selaku pimpinan penculikan Diego meminta tebusan dari negara-negara yang warga negaranya diculik dan sudah barang tentu termasuk Indonesia.

Indonesia meminta bantuan kepada pemerintah Tongo, akan tetapi hal itu belum terselesaikan akibat banyaknya permasalahan yang sedang dihadapi negara tetangga tersebut.

Melalui hal ini membuat Pemerintah Indonesia melakukan pendekatan kepada negara Tongo agar Indonesia diberi akses untuk membantu menyelasikan masalah tersebut.

Baca Juga: Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta Gagalkan 10 Kg Sabu yang Disembunyikan dalam Patung

TNI Indonesia diberi izin masuk ke Tongo untuk untuk membebaskan para sandera dalam batas waktu 2x24 jam.

TNI Indonesia membuat suatu rencana yang melibatkan semua Angkatan bersenjata Indonesia.

Kapten Norman merupakan komandan anti teror Kopassus ditugaskan untuk menyelamatkan sandera.

Dibawah arahannya para TNI dan semua Angkatan bersenjata Indonesia melakukan penyelamatan terhadap sandera.

Baca Juga: Eitss, Hati-hati Berikut Beberapa Cara Makan Nasi yang Bikin Gemuk

Meskipun pasukan khusus tersebut berhasil menyelamatkan para sandera dalam prosedur misi awalnya, mereka diburu dan dikejar-kejar oleh pasukan pemberontak.

Proses pembuatan film Merah Putih Memanggil menghabiskan waktu selama 49 hari di pedalaman hutan.

Keterlibatan anggota TNI dalam membantu proses shooting membuat film ini tampil dengan epic dan teralitis.***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler