Arti Mimpi Menurut Medis, Mengungkap Bagaimana Otak Bekerja Saat Bermimpi, Benarkah Bertujuan Terapi Diri?

28 November 2021, 19:52 WIB
Ilustrasi arti mimpi, menurut medis salah satu tujuannya untuk terapi diri. /Pixabay

KABAR BANTEN - Sudah banyak beredar arti mimpi tentang berbagai hal, dari mulai mimpi hamil dengan beragam mitos yang menjadi pertanda baik atau buruk yang menyertainya maupun menurut Islam, tidak terkecuali dari sisi medis yang akan dibahas kali ini.

Setiap orang mungin pernah mimpi tentang berbagai hal, termasuk mimpi hamil yang ternyata dari sisi medis merupakan gambaran, pikiran, dan emosi yang dialami seseorang selama tidur.

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber, inilah arti mimpi dan tujuannya, serta alasan mengapa bisa mimpi indah atau buruk.

Baca Juga: 18 Arti Mimpi Burung Anis Merah, Bakal Dapat Rezeki dan Jodoh, Menurut Primbon Jawa dan Psikologi

Arti mimpi

Menurut medis, arti mimpi adalah gambaran, pikiran, dan emosi yang dialami seseorang selama tidur. Biasanya terjadi pada tahap tidur REM (rapid eye movement), yakni tahapan tidur yang membuat napas jadi lebih cepat atau tidak teratur, dan mata bergerak ke segala arah dengan cepat.

Jenis tidur ini pertama-tama terjadi sekitar satu setengah jam setelah tertidur dan kemudian setiap 90 menit atau lebih sepanjang malam.Mimpi yang Anda rasakan bisa saja sangat emosional, samar, singkat, membingungkan, menyenangkan, atau bahkan menakutkan.

Selain itu, ada juga yang memiliki jalan cerita atau malah tidak masuk akal sama sekali. Ini terjadi karena yang mengatur adalah pusat emosional oratk, bukan wilayah otak yang berhubungan dengan sesuatu yang logis.

Sampai saat ini, arti mimpi masih menyimpan banyak misteri dan belum ada penelitian pasti yang menemukan alasan sesorang bisa mengalami mimpi indah atau buruk. Namun, kemungkinan besar ini berkaitan erat dengan suasana hati dan berbagai hal yang Anda alami atau pikirkan sebelum tidur.

Namun, mimpi terbentuk dari berbagai potongan informasi dan emosi dari sesorang yang merasakannya. Bisa jadi, otak mengambil potongan kejadian yang menakutkan pada siang hari tersebut, hingga timbul saat tertidur pada malam hari.

Namun kabar baiknya, hampir semua orang tidak bisa mengingat mimpinya secara mendetail. Penyebabnya, karena otak terkadang tidak menyimpan hal-hal yang sifatnya tidak penting. Apalagi seperti mimpi yang kadang tidak jelas, tidak beralur, dan tumpang tindih.

Dalam “The Interpretation of Dreams,” Freud menulis bahwa mimpi adalah “pemenuhan terselubung dari keinginan yang tertekan.” Beliau juga menggambarkan dua komponen berbeda, yakni konten nyata (gambar aktual) dan konten laten (makna tersembunyi).

Teori Freud ini berkontribusi pada kebangkitan dan popularitas interpretasi sebenarnya. Meskipun penelitian gagal menunjukkan bahwa konten nyata menyamarkan signifikansi psikologis dari sebuah mimpi, beberapa ahli percaya bahwa hal ini memainkan peran penting dalam memproses emosi dan pengalaman yang membuat stres.

Meski tampaknya tidak penting, menurut The Greater Good Science Center dari University of California, mimpi ternyata memiliki beberapa tujuan, di antaranya:

1.Terapi diri

Mimpi tampaknya menghilangkan rasa sakit dari episode emosional yang sulit, bahkan traumatis, yang terjadi sepanjang hari. Kemudian, menawarkan ketenangan emosional saat Anda bangun keesokan paginya.

Tidur REM adalah satu-satunya saat ketika otak sama sekali tidak memiliki molekul noradrenalin yang memicu kecemasan. Pada saat yang sama, struktur kunci emosional dan terkait memori pada otak aktif kembali selama tidur REM saat kita bermimpi.

Ini berarti bahwa pengaktifan kembali memori emosional terjadi pada otak yang bebas dari bahan kimia stres utama, yang memungkinkan kita memproses kembali ingatan yang mengganggu dalam lingkungan yang lebih aman dan lebih tenang.

2. Sarana temukan solusi

Telah terbukti bahwa tahapan tidur REM menggabungkan beberapa ingatan bersamaan dengan cara yang abstrak dan sangat baru.

Selama Anda bermimpi, otak akan mengambil berbagai pengetahuan yang ada, mengatur, dan menyusunnya menjadi sebuah informasi. Proses ini bisa menciptakan pola pikir yang dapat membantu Anda menemukan solusi dari masalah yang sebelumnya tidak terpecahkan.

Baca Juga: 11 Arti Mimpi Suami Meninggal, Jika Dialami Seorang Janda, Benarkah Pertanda Ini?

Kemudian, situs Sleep Foundation juga menyebutkan tujuan lainnya, seperti memperkuat ingatan, membantu mengelola emosi dan membersihkan otak dari informasi yang tidak perlu.

Namun, sebagian peneliti juga beranggapan bahwa mimpi bisa jadi produk sampingan dari tidur yang tidak memiliki tujuan.***

Editor: Yadi Jayasantika

Tags

Terkini

Terpopuler