Sebenarnya Kucing Itu Benda Padat atau Benda Cair? Inilah Hasil Penelitiannya

5 Desember 2022, 08:05 WIB
Ilustrasi terkait hasil penelitian tentang kucing apakah termasuk benda padat atau benda cair. /Tangkap layar kanal Youtube The Shiny Peanut/

KABAR BANTEN - Memiliki karakter yang lucu dan menggemaskan, kucing merupakan hewan peliharaan favorit banyak orang.

Selain lucu, kucing juga bisa menjadi teman setia kita sehari-hari.

Berbicara tentang kucing, banyak penelitian unik yang dilakukan terhadap hewan peliharaan yang satu ini.

Baca Juga: Mitos Kucing Mati di Rumah, Benarkah Bisa Membawa Kesialan, Ini Penjelasannya

Seperti penelitian unik mengapa kucing disebut sebagai benda cair.

Sebagaimana dikutip Kabar Banten dari channel YouTube The Shiny Peanut, berikut ini informasi tentang beberapa penelitian apakah kucing disebut sebagai benda padat atau benda cair.

Mungkin kita pernah melihat kucing berada di wadah yang sempit atau di dalam kotak kardus yang sempit.

Lantas bagaimana kucing bisa menyesuaikan di dalam tempat yang sempit tersebut?

Seorang Fisikawan asal Perancis bernama Marc Antoine Fardin membuat penelitian menggunakan rumus matematika untuk menentukan apakah kucing itu benda cair atau padat.

Makalah tersebut dibuat dengan judul "On the rheology of cats". Marc menjelaskan cairan merupakan bahan yang mampu menyesuaikan bentuk sesuai dengan wadahnya.

Menurut penelitian beliau, kucing merupakan hewan peliharaan yang memiliki sifat yang mirip dengan cairan.

Hal itu karena kucing mampu menyesuaikan tempat termasuk yang berukuran kecil sekalipun.

Tidak hanya itu saja, dalam makalah penelitan resimnya, Marc juga membahas, bahwa faktor hal ini bisa terjadi termasuk waktu relaksasi, waktu eksperimental, jenis wadah dan tingkat stres kucing.

Berkat penelitiannya, Marc mendapatkan penghargaan The Ig Nobel Prizes, yang merupakan parodi penghargaan dari Nobel Prizes.

Sebagian orang mungkin ada yang suka sama kucing, namun kira-kira bagaimana perasaan kucing pada kita?

Tentang perasaan kucing juga sempat diteliti oleh dua orang peneliti dari universitas Oakland University di Rochester, Negara bagian Michigan, Amerika Serikat yakni Moriah Galvan dan Jennifer Vonk.

Mempelajari 12 kucing dan pemiliknya, dari pengamatan itu, keduanya mengetahui bahwa kucing memperlihatkan sikap yang berbeda manakala pemilik tersenyum dan ketika mengernyit.

Ketika pemiliknya tersenyum, kucing itu cenderung memperlihatkan sikap positif.

Seperti mengeluarkan suara khas, menggesekan badan, atau duduk pada pangkuan majikan masing-masing.

Selain itu ke-12 kucing itu juga tampak ingin menghabiskan waktu dengan pemilik mereka ketika sang pemilik tersenyum ketimbang ketimbang saat mengerinyit.

Dalam kajian yang dipublikasikan di dalam jurnal Animal Behavior Cognition itu Galvan dan Vonk mendapati pola yang berbeda saat 12 dihadapkan pada dua orang yang tak dikenal.

Pada percoban ini, kucing menunjukkan sikap positif yang sama, terlepas apakah orang gam dikenal itu tersenyum atau mengeryit.

Penelitian ini mengindikasikan, bahwa kucing bisa memahami emosi manusia lebih dari yang kita perkirakan.

Meskipun begitu, bukan berarti kucing bisa berempati.

Pada umumnya kucing liar yang tidak memiliki majikan akan memakan tikus-tikus liar, tapi ternyata menurut penelitian di Kota New York Amerika Serikat, para ilmuan menemukan bahwa kucing justru sangat jarang memangsa tikus.

Dalam penelitian pada kucing ini melibatkan tiga lembaga yaitu Fordham University, University Of Sidney, dan Arrow Exterminatoris.

Penelitian yang dipublsikan dalam jurnal ilmiah front Ears tersebut sejatinya bertujuan untuk mengindentifikasi populasi kucing terhadap populasi tikus.

Pada penelitian itu juga mereka menyematkan mocro chip pada tikus-tikus liar di sebuah fasilitas daur ulang limbah industri.

Selain itu juga terdapat kamera lapangan yang mengawasi medan penelitian.

Dari penelitian tersebut, kucing terekam di sebanyak 259 video, tapi hanya 20 kucing yang menguntip tikus.

Fakta lainnya, peneliti mengungkapkan bahwa tubuh tikus yang kecil sehingga kucing lebih cenderung menghindari memangsanya, selain itu juga tikus lebih cerdik untuk menghindari kucing.

Mungkin kita pernah melihat perilaku kucing yang suka menjilati tubuhnya, ternyata itu merupakan cara kucing untuk membersihkan tubuhnya.

Menurut para peneliti di Amerika Serikat, bahwa lidah kucing mengadung 300 buah duri yang berbentuk sendok kecil yang disebut Papilla yang dilapisi dengan air liur yang berfungsi untuk membersihkan bulu.

Penemuaan ini kemudian dipublikasikan dalam jurnal posding Natioal Academy Of Science.

Struktur tersebut terbuat dari keratin seperti cekungan berbentuk huruf U di ujungnya.

Bentuk itulah yang memudahkan kucing dengan lidahnya menyeka air liur dari mulut dan memindahkannya pada bulu dan kulit.

Selain itu, kucing juga suka membersihkan diri dengan cara mengambil cairan dari duri ini dan menembusnya jauh kedalam bulu hingga kulit.

Baca Juga: Cara Ampuh Usir Kucing Liar yang Suka Buang Air Sembarangan di Rumah

Distribusi air liur inilah yang dapat membersihkan bulu kucing secara keseluruhan, selain itu para peneliti juga menemukan bahwa lidah kucing berfungsi seperti sikat rambut yang futuristik.

Itulah informasi tentang penelitian terunik pada kucing, semoga informasi ini bermanfaat.***

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: YouTube The Shiny Peanut

Tags

Terkini

Terpopuler