Misteri Batu Bleneng Mengapa Bisa Muncul di Tol Cipali? Ternyata Ini Penyebabnya

22 Oktober 2023, 11:44 WIB
Ilustrasi terkait misteri kenapa bisa munculnya Batu Bleneng di Tol Cipali. /Tangkapan layar/Instagram @cirebonheritage

KABAR BANTEN - Jalan Tol Cikopo Palimanan atau yang jalan Tol Cipali adalah sebuah jalan tol yang terbentang sepanjang 116 kilo meter yang menghubungkan daerah Cikopo-Purwakarta dengan Palimanan Cirebon.

 

Jalan Tol Cipali ini merupakan ruas jalan tol terpanjang di Pulau Jawa yang sekaligus menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia, pada kurun waktu tahun 2015 sampai tahun 2019.

Perencanaan pembangunan mega proyek jalan Tol Cipali atau jalan trans jawa ini telah dimulai sejak akhir tahun 1996 yakni pada masa kepemimpinan Presiden Seoharto.

Baca Juga: Misteri Dibalik Keindahan Pantai Parangtritis Yogyakarta, Pintu Gerbang Kerajaan Gaib Nyi Roro Kidul

Namun proyek ini dihentikan atas permintaan IMF ketika krisis ekonomi melanda Indonesia pada tahun 1997-1998.

Saat penghentian proyek tersebut progresnya baru sampai tahap pembebasan lahan yaitu sekitar 20 persen dari total lahan yang dibutuhkan.

Akhirnya pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono proyek ini diteruskan dan rampung pada masa Presiden Joko Widodo.

Berikut kemulut dibalik pembangunan jalan Tol Cipali hingga menyebabkan munculnya Batu Bleneng, sebagaimana dikutip Kabar Banten dari YouTube Bujang Gotri.

Ketika melewati jalan Tol Cipali sudah hampir pasti kita sepakat akan adanya ciri khas atau hal unik di jalur Tol Cipali tersebut khususnya di KM 182 terdapat sebuah batu besar di sisi jalan tersebut yang menarik perhatian pengendara yang melintasinya.

Bila melintas dari arah Jakarta ke Palimanan bongkahan batu tersebut yang juga disebut Batu Bleneng ada disebelah sisi sebelah kanan sebuah bukit yang bernama bukit salam.

Pembelahan bukit salam untuk jalan Tol Cipali ini menciptakan tebing besar dengan panjang masing-masing tebing sekitar 300 meter yang seolah-olah mengapit jalan Tol Cipali ini.

Sejak dibukanya pembangunan jalan Tol Cipali ini penomena Batu Bleneng kian santer dibicarakan bahkan ada sebagian masyarakat yang percaya bahwa dikawasan Batu Bleneng tersebut dihuni oleh ribuan makhluk halus.

Keberadaan Batu Bleneng yang terletak di wilayah Desa Walahar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon kerap kali dikaitkan dengan cerita-cerita mistis.

Berdasarkan cerita yang berkembang dimasyarakat konon ketika peroses pengerjaan Tol Cipali Batu Bleneng tersebut tidak dapat dipindahkan atau dihancurkan.

Meski proses pemindahan itu menggunakan alat berat namun upaya tersebut tetap saja gagal.

Cerita-cerita mistis disekitar Batu Bleneng tersebut juga cukup populer dikalangan pengendara yang melintasi Tol Cipali.

Mereka kerap kali mengkaitkan beberapa tragedi kecelakaan disekitar KM 180 dengan keberadaan Batu Bleneng dikawasan tersebut.

Bentuk Batu Bleneng yang begitu besar dengan hanya bagian bawahnya saja yang menempel ke tanah jika dilihat sekilas bisa saja Batu Bleneng jatuh menimpa kendaraan yang melintas dibawahnya.

Namun sampai saat ini Batu Bleneng tersebut masih tetap kokoh berada pada tempatnya.

Jika kita lihat dan perhatikan disekitar jalur Tol Cipali ada ruas jalan yang nampak berbelok derastis di KM 180 yaitu dijalur kawasan Batu Bleneng.

Banyak asumsi dan opini yang beredar di masyarakat adanya peralihan jalur Tol Cipali di kawasan tersebut yang seharusnya bisa saja lurus sampai ke Palimanan dikarenakan adanya pengaruh dari Batu Bleneng tersebut.

Namun jika melihat data informasi sejak adanya awal rencana pembangunan proyek Tol Cipali ini penyebab dari adanya peralihan jalur atau belokan di ruas Tol Cipali dikarenakan masalah pembebasan lahan yang tak kunjung usai.

Baca Juga: Sifat-sifat Baik Manusia yang Dicintai oleh Khodam Leluhur Meski Tanpa Tirakat

Sosialisasi pembebasan lahan untuk Tol Cipali tersebut sudah berlangsung sekitar tahun 2007 namun setahun setelahnya pembebasan lahan terus menuwai demo dari masyarakat diantaranya demo yang dilakukan oleh para Kiyai dan Santri dari Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon.

Mereka mengklaim pembebasan lahan untuk Tol Cipali diwarnai sejumlah tindakan intimidasi yang berlangsung sejak tahun 1996 saat tol masih dalam tahap perencanaan.

Sejak dari awan perencanaan pembangunan Tol Cipali pihak pesantren tidak menolak adanya pembangunan Tol Cipali namun mereka menolak dengan adanya jalur tol yang dibangun membelah kawasan pesantren tersebut.

Sebagaimana kita ketahui Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin adalah salah satu pesantren tertua yang berada di Cirebon yang berdiri sejak abad ke 17.

Sepak terjang Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin tersebut sangat berpengaruh di tengah-tengah masyarakat sebagaimana sejarah menyebutkan dipilihnya daerah Babakan untuk dikembangkan menjadi pesantren dikarenan sosok Kijatirasa pendiri pesantren beliau sangat dekat dengan masyarakat miskin.

Kondisi Babakan Ciwaringin yang memiliki lahan cukup kering dan sulit untuk dikembangkan dalam sektor pertaniannya membuat Kijatirasa tertantang untuk mengembangkan wilayah tersebut sebagai pusat pendidikan Islam dan menjaga masyarakat untuk lepas dari pengaruh kekuasaan Belanda.

Oleh sebab itu penolakan akan rencana pembangunan Tol Cipali yang membelah kawasan pesantren Babakan Ciwaringin tidak hanya dilakukan oleh pihak pesantren saja.

Namun secara luas penolakan tersebut datang dari berbagai lapisan masyarakat Cirebon dan sekitarnya.

Setelah mendapatkan penolakan yang begitu keras akhirnya Mentri pekerjaan umum bersama Mentri Agama yang pada saat itu dijabat oleh Surya Darma Ali mereka kemudian sowan ke salah satu kiyai sepuh Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin pada tahun 2010, dari pertemuan itu kemudian disepakati bahwa pembangunan Tol Cipali di kawasan Babakan Ciwaringin akan tetap dilaksanakan dengan catatan jalur tol tersebut dirubah dan dialihkan agar tidak membelah kawasan pesantren Babakan Ciwaringin.

Setelah mendapatkan kesepakatan antara pihak pesantren dan pemerintah kemudian proses pembangunan jalan Tol Cipali dilanjutkan dengan tahapan pembebasan lahan di daerah-daerah lain yang dilintasi jalur Tol Cipali.

Baca Juga: Misteri Torowongan Gaib Menuju Mekkah di Tatar Sunda Ada Gua Sunyaragi, Safarwadi dan Batu Quran

Dengan adanya perubahan jalur Tol Cipali yang awalnya direncanakan lurus sampai ke Palimanan kemudian jalur tersebut dialihkan dan berbelok ke kawasan yang sekarang kita kenal dengan adanya bukit terbelah yang diatasnya bertengger sebuah batu besar yang namai Batu Bleneng.

Jika saja rencana pembangunan jalur Tol Cipali tersebut tidak mendapatkan penolakan mungkin sampai saat ini keberadaan Batu Bleneng dikawasan tersebut tidak akan pernah muncul dan diketahui oleh masyarakat umum.

Itulah penyebab munculnya Batu Bleneng di jalan Tol Cipali akibat adanya kemelut penolakan pembangunan Tol Cipali agar tidak membelah kawasan Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, dan pada akhirnya disepakati jalarnya dibelokan dan tidak membelah kawasan pesantren.***

 

 

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: YouTube Bujang Gotri

Tags

Terkini

Terpopuler