Inspiratif, Inilah Kisah Doa Seorang Anak Untuk Orang Tua di Alam Kubur

19 Januari 2024, 11:00 WIB
Ilustrasi terkait kisah yang menginspirasi doa seorang anak bagi orang tua yang membuat orang tua senang dalam kuburnya/ /Pexels/Abdullah-ghatasheh

KABAR BANTEN - Setiap anak sesungguhnya berhutang budi sangat besar kepada orang tuanya, seorang ibu misalnya, ia merupakan makhluk Allah yang diciptakan untuk bisa mengandung, melahirkan, dan menumbuhkembangkan anaknya masing-masing.

Cinta orang tua kepada anaknya, melebihi kecintaannya kepada pribadinya sendiri, apabila salah satu kedua orang tua telah meninggal, maka kewajiban sang anaklah untuk selalu mengirimkan doa untuk mereka.

Oleh sebab itulah sesungguhnya yang ditunggu-tunggu oleh mereka di alam kubur, lantas benarkah doa yang dikirimkan seorang anak akan dapat dirasakan oleh orang tua di alam kubur?

Baca Juga: Kisah Nyata Setelah Pejabat Ini Mengambil Paksa Ikan Nelayan, Ini yang Terjadi

Untuk mengetahui jawabannya, berikut penjelasannya, sebagaimana dikutip Kabar Banten melalui kanal YouTube Tadabbur Ilmi.

Anjuran bakti seorang anak kepada orang tua adalah merupakan suatu keharusan, bagimana tidak sejak di dalam kandungan hingga tumbuh dewasa orang tua yang merawat, menyayangi, dan memberikan pendidikan pada anak.

Dalam hal ini Allah SWT meletakkan keridhannya kepada keridhaan kedua orang tua.

Rasulullah SAW bersabda: "Ridha Allah ada pada Ridha kedua orang tua, dan murka Allah ada pada murka orang tua." (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Hakim).

Sebagai balas budi seorang anak kepada kedua orang tua, maka berbakti kepada mereka tidak putus ketika mereka masih hidup saja.

Lebih dari itu, meskipun salah satu ataupun kedua orang tua sudah meninggal, maka berbakti kepada kedua orang tua masih bisa dilakukan.

Dalam sebuah riwayat dari Abu Usaid, ia berkata:

"Suatu ketika saya sedang duduk-duduk bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba ada seorang laki-laki dari sahabat Anshar datang menghadap. Ia bertanya kepada Rasul, "Ya Rasul Apakah saya bisa berbaik budi kepada kedua orang tua saya yang sudah meningga? Rasul lalu menjawab, "Iya, engkau bisa melakukannya dengan empat hal, yaitu (1) mendoakan mereka, (2) memohonkan ampunan untuk keduanya, (3) menunaikan janji mereka dan memuaskan teman mereka, dan (4) menjalin silaturahmi dengan orang-orang yang tidak akan menjadi saudaramu kecuali melalui perantara ayah-ibumu. Itulah budi baik sebagai cara berbakti kepada orang tua yang harus kamu lakukan setelah mereka meninggal." (Musnad Ahmad: 16059).

Hal ini juga sejalan dengan hadis Rasulullah SAW:

"Ketika seorang manusia meninggal dunia, maka amalnya terputus kecuali tiga hal, yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mau mendoakannya." (HR. Muslim, At-Tirmidzi, Abu Dawud, An-Nasa'i, Ibnu Hibban).

Menurut Imam Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim, bahwa semua amal manusia pasti akan terputus, manakala ia meninggal dunia.

Sedangkan tiga hal yang disebutkan dalam hadits tersebut akan tetap mengalir kepadanya di alam kubur, karena perlakuannyalah yang menyebabkan ketiga hal itu terjadi.

Dimana ketiga hal yang dimaksud adalah amal atau aktivitas yang telah dikerjakan oleh si mayit saat masih hidup, tetapi manfaatnya masih bisa dirasakan oleh orang-orang yang hidup setelahnya, sehingga ia pun patut menerima pahala kebaikan atas amalnya itu.

Perihal doa sebagai amalan untuk berbakti kepada orang tua yang telah meninggal, terdapat sebuah kisah menarik tentang doa sang anak untuk orang tuanya di alam kubur,

Kisah doa sang anak yang dirasakan oleh orang tua di alam kubur sebagaimana telah dijelaskan dalam kitab I'anatut Thalibin julid 2 halaman 143, berikut kisahnya.

Baca Juga: Arti Mimpi Orang Tua Meninggal Dunia, Pertanda Buruk atau Pertanda Baik?

Suatu hari seorang alim bermimpi berjumpa dengan para ahli kubur, dimana di dalam mimpinya ia melihat para ahli kubur sedang berebut dan memungut berbagai macam bingkisan yang berserakan.

Tidak lama setelah itu, ia juga melihat ada satu orang yang sedang duduk acuh tidak tertarik sama sekali oleh berbagai barang berharga yang sedang diperebutkan tersebut.

Seketika itu orang alim pun dibuatnya heran dan penasaran.

"Mengapa anda diam saja tidak seperti mereka mengambil barang-barang itu?" tanya sang alim kepada orang tersebut.

Setelah mendapat pertanyaan itu, ia langsung menjawab bahwa mereka yang sedang sibuk itu sedang mengambil "paket kiriman" dari umat Islam yang mendoakan ahli kubur berupa bacaan Al-Quran, sedekah dan doa.

"Saya sendiri tidak butuh "bingkisan" itu sebab saya sudah punya semuanya," jawab laki-laki itu dengan mantap.

Dari mana anda bisa mendapatkan barang-barang itu?" tanya sang alim yang tambah penasaran.

"Saya punya anak yang berjualan kue di pasar X, setiap hari dia selalu mengirim bacaan Al-Qur'an dan doa kepadaku," jabanya.

Tidak lama kemudian, sang alim ini terbangun dari tidurnya dan semua yang terjadi dalam mimpinya itu sangat jelas teringat hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengunjungi pasar X serta mencari tahu tentang seseorang yang menjual kue.

Berangkatlah sang alim ini menuju pasar X dan tidak perlu waktu lama untuk menemukan penjual kue di sana, firasat orang alim ini semakin kuat saat melihat mulut penjual kue ini tidak henti-hentinya bergerak seperti sedang membaca sesuatu.

"Saya melihat mulut anda dari tadi tidak berhenti bergerak, kalu boleh tahu apa yang sedang anda baca?" tanya orang alim itu.

"Oh, saya sedang membaca Al-Qur'an dan dikirmkan khusus untuk orang tuaku yang sudah meninggal," jawabnya.

Dari jawaban penjual kue itu cukup memuaskan sang alim, sebab apa yang disampaikan penjual kue itu ternyata memiliki hubungan dengan mimpi yang dialaminya kemarin.

Beberapa waktu kemudian, sang alim ini kembali bermimpi sebagaimana sebelumnya, namun ada sesuatu yang berbeda.

Beliau melihat orang yang dulu hanya duduk manis, tapi sekarang ikut juga memungut "bingkisan" dengan para ahli kubur lainnya.

Sang alim tak sempat berkomunikai, sebab orang itu terlihat begitu sibuk.

Ketika sudah bangun dari tidurnya, sang alim ini sedikit kebingungan hingga akhirnya ia memutuskan untuk kembali menemui sang penjual kue di pasar.

Ketika sesampainya di pasar, sang alim tidak menemukan penjual kue itu sebab menurut informasi yang didapat, penjual kue yang waktu itu selalu membasahi bibirnya dengan bacaan Al-Qur'an ternyata sudah meninggal dunia.

Akhirnya sang alim bisa menyimpulkan bahwa seseorang yang di mimpi pertama hanya duduk manis, kemudian di mumpi kedua sibuk berebut "bingkisan" itu ternyata sudah tidak lagi mendapatkan kiriman doa dari anaknya.

Dzikir yang berisi doa dan bacaan ayat suci Al-Quran atau juga sedekah yang dilakukan orang hidup kemudian "dikirimkan" untuk orang yang sudah meninggal dunia.

Sesungguhnya doa itu bisa sampai dan memberi manfaat bagi ahli kubur.

Baca Juga: Kisah Nyata, Pria Soleh Sedekah 1 Dirham, Sehari Kemudian Langsung Jadi Kaya

Itulah penjelasan tentang kisah doa sang anak untuk orang tua di alam kubur, sungguh orang tua yang sudah meninggal begitu membutuhkan kiriman pahala dari anak dan sanak saudara yang masih hidup di dunia

Bahkan Rasulullah SAW telah menggambarkan kondisi mereka di alam kubur itu bagaikan orang yang sedang tenggelam yang menanti pertolongan dari orang-orang yang masih hidup.

Semoga penjelasan ini dapat menambah wawasan dan keislaman bagi kita semua dan menumbuhkan keimanan kepada Allah SWT.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: YouTube Tadabbur Ilmi

Tags

Terkini

Terpopuler