Ngeri! Ini Bahaya Ketika Berbohong Untuk Otak Manusia

- 6 Januari 2022, 09:29 WIB
Ilustrasi otak manusia. Bahaya Berbohong Untuk Otak Manusia.
Ilustrasi otak manusia. Bahaya Berbohong Untuk Otak Manusia. /Tangkapan layar/Pixabay/geralt

Kasus yang paling sering ketika seseorang berbohong adalah, ketika dia kepepet, tidak ingin menyakiti hati orang lain, atau bahkan mengendalikan situasi untuk keuntungannya sendiri.

Untuk itu, ada suatu hal yang perlu anda waspadai tentang berbohong. seperti yang dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube Abdi Suardin seorang motivator dalam salah satu videonya.

Para ahli mengatakan, kebiasaan berbohong tergantung dengan respon otak seorang manusia.

Jika seseorang berbohong maka bagian otak yang paling aktif dan bekerja saat itu adalah yang bernama 'Amygdala'.

Amygdala merupakan area otak yang berperan paling penting untuk mengatur emosi, perilaku, serta motivasi seseorang.

Pada saat orang berbohong pertama kali, maka amygdala akan menolak perilaku yang anda lakukan itu (bohong) dengan menimbulkan respon emosi.

Respon emosi tersebut dapat berupa rasa takut yang muncul ketika pertama kali berbohong, sehingga ketika kita berbohong, berbagai fungsi tubuh akan berubah.

Seperti detak jantung lebih cepat, berkeringat, bahkan hingga gemetaran.

Yang berbahaya adalah saat tidak terjadi hal buruk, padahal kita sudah berbohong, maka amygdala akan menerima perilaku tersebut (bohong) dan kemudian tidak lagi mengeluarkan respon emosi yang sama tadi.

Artinya otak kita mulai beradaptasi dengan kebohongan tersebut, perubahan emosi seperti rasa takut akan tidak berlaku lagi dalam hal ini, sehingga kebohongan menjadi kebiasaan.

Halaman:

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Youtube Abdi Suardin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah