Banyak Bencana awal 2022, Ramalan Jayabaya Ramai Dibincangkan, Siapa Sebenarnya Jayabaya?

- 16 Januari 2022, 10:21 WIB
Potret raja Jayabaya yang terkenal dengan ramalannya.
Potret raja Jayabaya yang terkenal dengan ramalannya. /YouTube Aliqul Chanel

KABAR BANTEN - Ramalan Jayabaya kembali ramai dibincangkan.

Ramalan Jayabaya, tersebut usai rentetan bencana terjadi sejak tahun 2021 hingga 2022.

Diantaranya meletusnya gunung Semeru hingga gempa Banten yang berpusat di Sumur Kabupaten Pandeglang pada Jumat 14 Januari 2022. Ramalan Jayabaya merupakan ramalan yang berkembang di masyarakat Jawa.

Baca Juga: Profil Lengkap Hard Gumay, Indigo yang Ramal Tsunami di Perbatasan Jawa dan Sumatera

Ramalan Jayabaya menggambarkan tentang kondisi nusantara dari masa ke masa.

Ramalan Jayabaya atau dikenal jangka Jayabaya adalah ramalan dalam tradisi Jawa yang dipercaya ditulis Jayabaya.

Ramalan Jayabaya menggambarkan keadaan nusantara dimasa mendatang.

Dalam ramalan Jayabaya dikatakan akan datang satu masa penuh bencana.

Baca Juga: Tinjau Lokasi Gempa di Kabupaten Pandeglang, Kepala BNPB Harapkan Hal Ini

Gunung-gunung akan meletus, bumi berguncang, laut dan sungai akan meluap, pada zaman ini penuh penderitaan.

Kemudian timbul masa kesewenang-wenangan dan ketidakpedulian, masa orang licik berkuasa dan orang baik akan tertindas.

Namun setelah masa yang begitu berat tersebut, akan datang dan baru yang penuh kemegahan dan kemuliaan atau zaman keemasan nusantara.

Baca Juga: Penanganan Darurat Bencana Gempa di Kabupaten Pandeglang, BNPB Gelontorkan Bantuan Dana Segini Jumlahnya

Zaman baru tersebut akan datang setelah adanya ratu adil atau satrio piningit.

Siapa sebenarnya Jayabaya?

Dikutip Kabar Banten dari berbagai sumber, Minggu 16 Januari 2022, Ramalan Jaya Baya dikeluarkan oleh Raja Kediri yang memerintah sejak tahun 1135 sampai 1157.

Selama memerintah Kediri, Jaya Baya menggunakan gelar Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Warmeswara Madhusudana Awataranindita Suhtrisingha Prakrama Uttunggadewa.

Baca Juga: 8 Arti Mimpi Bertemu dengan Orang yang Sudah Meninggal Menurut Primbon Jawa

Jayabaya dibandingkan sebagai raja, dirinya lebih dikenal sebagai peramal.

Pemerintahan Jayabaya dianggap sebagai masa kejayaan Kediri

Peninggalan sejarahnya berupa Prasasti Hantang (1135), Prasasti Talan (1136), dan Prasasti Jepun (1144) serta Kakawin Bharatayudha (1157).

Selain itu ada beberapa kitab penting yang dikeluarkan selama kepemimpinan Jayabaya.

Seperti kitab Bharatayudha karya MPU Sedang dan Mpu Penuluh serta kitab Arjuna Wiwaha yang ditulis oleh Mpu Kanwa.

Baca Juga: Profil Graciella Abigail, Pemeran Raya dalam Layangan Putus, Aktingnya Bikin Kagum

Nama besar Jayabaya tercatat dalam ingatan masyarakat Jawa sehingga namanya masuk dalam kesusastraan Jawa zaman Mataram Islam atau sesudahnya sebagai Prabu Jayabaya.

Salah satu naskah yang menyinggung tentang Jayabaya adalah Babad Tanah Jawi dan Serat Aji Pamasa.

Dalam babad tanah Jawi dikisahkan Jayabaya adalah titisan Wisnu. Negaranya berna Widarba yang beribu kota di Mamenanh.

Ayahnya bernama Hendrayana Putra Yudayana Putra Parikesit Putra Abimanyu Putra Arjuna dari keluarga Pandawa.

Permaisuri Jayabaya bernama Dewi Sara. Jayabaya turun takhta pada usia tua.

Ia dikisahkan moksha di desa menang Kecamatan Lagu Kabupaten Kediri.

Baca Juga: Profil dan Biodata Yasmin Napper Lengkap dengan Zodiak, Tinggi Badan hingga Akun Instagram

Prabu Jayabaya adalah tokoh yang identik dengan ramalan masa depan nusantara. Terdapat beberapa naskah yang berisi Ralan Joyoboyo, antara lain serat pranitiwakya dan lainnya.

Jayabaya mengisahkan dirinya mendapat gambaran tentang keadaan Pulau Jawa sejak zaman Aji Saka sampai datangnya hari kiamat. ***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah