Network
Markus Horison cerita, sebelum memulai karir sebagai pelatih kiper timnas, dirinya melatih klub di Aceh, bernama Aceh United selama satu musim.
Bahkan ia mempunyai sertifikat kepelatihan Lisensi C di Sawangan.
“Tahun 2018 saya mulai tinggal di Bandung. Kemudian melatih klub AC United selama satu musim. Setelah itu saya ditelepon Bima Sakti. Karena setelah lisensi C dan saya ambil sertifikat kiper, barulah saya melatih timnas kiper,” ujar Markus Horison.
Setelah lisensi C dan ambil setifikat kiper, ujar Markus Horison, saya belajar lagi untuk ambil lisensi B2.
“Jadi untuk melatih kiper itu ada enam, lisensi umum A,B,C,D dan level satu, dua dan tiga. Banyak sertifikat banyak juga keluar uang untuk biaya mendapatkan lisensi tersebut,” ucap Markus Horison.
Markus Horsion juga mencoba beternak ikan lele menggunakan sistem drum plastic yang cukup besar. Kemudian hasilnya cukup lumayan guna menopang kebutuhan sehari-hari.
"Ini juga ada sampinga, beternak budidaya ikan lele dengan sistem aqua ponik. Lumayan juga hasilnya da nada yang menampung, ini buat mengisi kekosongan aja,” tutur Markus Horison.
Diakhir obrolan, Hamka Hamzah mencoba menanyakan kepada Markus Horison terkait dengan tim nasional Indonesia.
Baca Juga: Hamka Hamzah Pamit Sebagai Pemain dan Manajer RANS Cilegon FC, Ada Apa?
“Kalau Markus Horison sendiri, harapannya kepada timnas Indonesia sendiri seperti apa nih. Kan lagi rame mau menghadapi turnamen-turnamen,” tanya Hamka Hamzah.
