Network
KABAR BANTEN - Bagi pecinta sepakbola, tentunya masih ingat dengan salah satu pemain yang pernah mengisi di tim Pelita KS Rachmat Afandi.
Malang melintang di timnas U-16, U-19, U-21 dan U-23, Rachmat Afandi pernah berkostum Pelita KS selama beberapa musim.
Bukan saja di Pelita KS, Rachmat Afandi juga pernah membela Persib, Persija, PSMS, Arema hingga Semen Padang.
Baca Juga: Cerita ke Hamka Hamzah, Kurniawan Dwi Yulianto Pernah Latih Saddil Ramdani, Buka Semua Trik Latihan
Rachmat Afandi pensiun dari lapangan hijau ditahun 2018. Saat itu ia memiliki usia 35 tahun dan klub terakhir yang dibelanya adalah Semen Padang.
Dikutip kabar-banten.com dari kanal youtube CAPT HAMKA, Rachmat Afandi bongkar semua kebiasaan Hamka Hamzah.
Hal itu tidak terlepas pertanyaan dari Hamka Hamzah yang mengenang dirinya bersama Rachmat Afandi saat masih berkostum Persebaya.
“Ingat banget dulu sama Rachmat Afandi saat masih di Persebaya. Kalau gak ada latihan, biasa kita keliling Surabaya. Ingat nggak,” tanya Hamka Hamzah.
Mendengar pertanyaan tersebut, Rachmat Afandi spontanitas menjawab, bahwa dirinya ingat apa yang dilakukan Hamka hamzah saat bergabung bersama Persebaya.
“Saya tahu Hamka Hamzah ini dari kecil. Dia kalau nggak minum kopi dari mal, Hamka hamzah nggak bisa tidur. Dan tiap hari saya ke mal di Surabaya,” kata Rachmat Afandi yang disambut dengan tertawa bareng.
Rachmat Afandi menuturkan, kebiasaan Hamka Hamzah lainnya adalah seperti orang gila. Karena kata rachmat Afandi, Hamka Hamzah bicara lewat telepon layaknya orang kaya.
“Owh ya, tanah saya itu dijual saja. Mobil saya sudah diparkir. Itu kebiasaan Hamka Hamzah yang sampai saat ini masih saya ingat,” ujar Rachmat Afandi.
Rachmat Afandi berpesan kepada adik-adik atau para junior yang masih menekuni olahraga sepakbola agar selalu mau belajar.
“Kalian mau main bola, silahkan main bola, tapi jangan lupakan pendidikan, karena hal itu sangat penting. Karena kalaupun disaat pensiun, kita mau kerja di kantor atau usaha, kita punya pendidikan,” ucap Rachmat Afandi.
“Percuma punya uang banyak dari main bola, kalau tidak di-manage dengan baik, karena tidak punya ilmu pendidikan,” kata Rachmat Afandi menambahkan.***
