Pembagian menjadi 12 ini dikarenakan dalam 1 tahun, matahari berhasil mengitari 12 rasi bintang tersebut.
Agar mudah diingat, mereka pun memberi nama atau simbol berdasarkan pengamatan terhadap pola masing-masing rasi bintang.
Mereka melihat pola-pola rasi bintang tersebut membentuk sosok-sosok tertentu, seperti mas-tab-ba-gal-gal (Si Kembar), al-lul (kepiting), dan lainnya.
Penggunaan zodiak ini kemudian dipopulerkan astronom Yunani bernama Ptolemy.
Ia juga membuat sebuah buku yang berjudul Tetrabiblos.
Ternyata, buku tersebut sampai sekarang menjadi salah satu acuan untuk ilmu astrologi modern.
Demikian fakta sejarah zodiak, semoga bermanfaat.***