Cara Mendeteksi Kebohongan Melalui Komunikasi dan Bahasa Tubuh

- 31 Mei 2022, 20:21 WIB
Ilustrasi dua orang sedang berkomunikasi terkait cara mendeteksi kebohongan melalui komunikasi dan bahasa tubuh.
Ilustrasi dua orang sedang berkomunikasi terkait cara mendeteksi kebohongan melalui komunikasi dan bahasa tubuh. /Pexels

KABAR BANTEN - Mendeteksi seseorang menyembunyikan kebohongan dapat diamati dari bahasa tubuh maupun cara berkomunikasi, jika manusia dapat menyembunyikan sesuatu dengan rapat namun bahasa dan geliat tubuh dengan tidak sadar akan menunjukan sesuatu yang sebenarnya.

Sudah menjadi kebiasaan orang jika memiliki rahasia atau niat yang kurang baik, tentunya akan menyembunyikannya dengan rapat dan sangat hati hati, namun kebohongan yang tersembunyi oleh bahasa tubuh akan terungkap tanpa disadari oleh orang tersebut.

Dikutip Kabar Banten dari Chanel YouTube Ketut Wiratama, berikut cara mendeteksi kebohongan melalui komunikasi dan bahasa tubuh, serta ciri cirinya:

1. Gerakan mata

Mereka-mereka yang bohong atau tidak jujur dalam menyampaikan sebuah informasi biasanya menggunakan gerakan atau kontak mata yang berbeda dari kebanyakan orang.

Orang yang sering berbohong tidak berani melakukan kontak mata secara langsung, ketika bicara mereka cenderung untuk mengalihkan pandangannya ke arah yang lainnya, juga ketika menyampaikan hal-hal yang tidak benar akan menutup atau memejamkan mata.

2. Menutup mata

Jika ada hal yang ingin disampaikan tiba-tiba dia menutup mata ini suatu indikator, kecuali jika memang memiliki gangguan kesehatan pada mata. Orang yang sering berbohong atau menutupi informasi biasanya menggunakan gerakan mata yang cenderung ke kanan.

Ketika Anda mengajukan pertanyaan kemudian mereka menjawabnya dengan gerakan bola mata atau mereka selalu memandang menuju ke arah kanan pada posisi Anda bicara dengan orang tersebut. Itu sebagai tanda jika ia sedang berbohong.

Bola mata yang cenderung ke kanan bertanda mereka sedang mencari informasi atau sedang menghimpun serta mencari data yang memang belum ada di otak mereka, sehingga jawabannya sering tidak tepat, dan bola matanya akan bergerak menuju ke arah kanan.

3. Suka berganti topik pembicaraan

Mereka cepat sekali berganti topik pembicaraan dari satu topik A bisa pindah ke topik Z bahkan loncat ke topik lain demi tujuannya. Karena mereka tidak mau apa yang disampaikan itu diketahui oleh orang lain, sehingga menggunakan pola loncat-loncat atau berpindah-pindah topik dengan cepat walaupun belum selesai.

Namun tiba-tiba dia mengganti topik secara cepat tujuannya untuk menghindari jejak komunikasi atau pertanyaan yang akan Anda ajukan.

4. Nada bicara atau intonasinya

Bagi orang-orang yang berbohong ketika bicara pada umumnya intonasi suara atau nadan dan kecepatannya sering ragu. Melemah dan ada jeda atau terbata bata serta kurang meyakinkan.

Anda perlu memperhatikan apakah ketika dia menyampaikan sesuatu dengan lugas tepat atau sebaliknya, kadang mereka merancang, merekayasa apa yang dia sampaikan.

Melalui sistem komunikasi dapat mengetahui kebohongan seseorang, mulai sekarang memperhatikan seluruh gerakan wajah dan ekspresinya agar mengetahui maksudnya.

5. Bahasa tubuh

Orang yang cenderung berbohong untuk menutupi informasi, biasanya terlihat dari keraguan, menunjukan gerakan-gerakan tubuh yang mungkin kelihatannya biasa padahal itu menunjukan satu indikator bahwa mereka tidak jujur.

Misalnya ketika menjawab sesuatu yang terlihat. Awalnya simbol dari keraguan dan kepercayaan diri, justru ini dapat menjadi petunjuk bahwa dia menutupi sesuatu. Ada yang pegang hidungnya ada yang pegang baju bahkan gerakan tangannya yang tanpa disadari memukul meja.

Padahal sebelumnya ketika Anda mengajukan pertanyaan atau bercerita tentang hal yang lainnya dia sama sekali tidak melakukan gerakan-gerakan tubuh, tapi justru ketika ada pertanyaan yang spesifik menyangkut tentang dirinya yang ingin anda ketahui, secara spontan gerakan tubuhnya mulai gelisah.

Gerakan mendorong tubuh ke belakang mengindikasikan bahwa dia ingin menjauh dari topik pembicaraan dia mulai ragu dan tidak nyaman, tanpa disadari tubuhnya akan bergerak kemudian melakukan gerakan apapun sebagai indikator.

6. Lebih sensitif

Orang-orang yang berbohong itu cenderung lebih sensitif, lebih perasa dan mudah tersinggung, karena dia berusaha untuk menutupi kebohonganny,seolah-olah tidak melakukan hal tersebut, sesuai dengan apa yang Anda akan pertanyaakan, dia berusaha untuk menutupi diri dari kebohongan.

Untuk menutupi ketidakjujurannya serta kebohongan maka dia harus melakukan upaya-upaya untuk mempertahankan apa yang dipikirkan, itulah sebabnya kenapa dia menjadi sensitif. Ketika diajukan pertanyaan dia berusaha bertahan dan berusaha menolak dengan menggunakan perasaan.

Anda mungkin pernah melihat orang-orang yang ketika diajukan pertanyaan langsung marah, dia langsung menolak itu menjadi indikator bahwa dia sedang menutupi sesuatu.

7. Emosional

Mereka sangat mudah emosional secara pikiran,perasaan dan juga nafasnya itu yang disebut sebagai kalibrasinya. Anda boleh melakukan proses pertanyaan yang memang real terjadi misalnya ketika dia sekolah SMA sekolah SMP sekolah SD ajukan pertanyaan, apa yang kamu lakukan ketika hendak berangkat ke sekolah.

Pasti gerakan bola matanya akan menuju ke arah kiri, karena dia sedang mengingat memorinya dan kemudian akan menyusun kalimat kata-kata dengan confident, dengan intonasi nada suara yang yakin dalam menjawab.

Berbeda dengan orang yang berbohong untuk menutupinya ketika diajukan pertanyaan, maka dia akan mulai agak lambat menjawab, bola matanya bergerak ke kanan kemudian napasnya, intonasi dan gaya bicara mereka biasanya lebih pelan dan kurang meyakinkan.

Demikian cara mendeteksi atau mengetahui kebohongan melalui bahasa tubuh. Hal tersebut belum tentu 100 persen benar, namun dapat digunakan sebagai bahan pengetahuan tambahan.***

Editor: Kasiridho

Sumber: Youtube Ketut Wiratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah